Sintesis Senyawa N-Benzoil Sefaleksin dari Sefaleksin Monohidrat

Resistensi mikroba terhadap pemakaian antibiotika penisilin dan sefalosporin mendorong dilakukannya penelitian dan pengembangan senyawa antibiotika baru. Telah dilakukan sintesis senyawa N-benzoil sefaleksin melalui reaksi asilasi gugus amina primer sefaleksin monohidrat dengan benzoil klorida. Senyawa basil sintesis berupa serbuk hablur, berwama putib kekuningan sebanyak 9,8752 gram (93,84%). Pemeriksaan pendabuluan senyawa basil sintesis dilakukan secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F 254 dan fase gerak metanol:kloroform (7:3), metanol:kloroform (6:4) dan metanol:kloroform (5:5). Sebagai penampak noda adalah lampu ultra lembayung dan digunakan pembanding sefaleksin monohidrat. Hasil pemeriksaan senyawa basil sintesis menunjukkan satu noda berwama ungu dengan barga Rf yang lebih besar dibandingkan pembanding. Sebaliknya, basil pemeriksaan titik leleh senyawa basil sintesis ( 102°-l 04°C). lebih rendab dibandingkan sefaleksin monohidrat ( 190°-192°C). Hasil spektroskopi ultra lembayung menunjukkan bahwa pola spektrum senyawa hasil sintesis berbeda dengan pembanding sefaleksin monohidrat. Hasil spektroskopi infra merah memperlihatkan perubahan pola spektrum pada bilangan gelombang 3100 cm·1• Hal ini menunjukkan terjadinya substitusi pada gugus am ina primer sefaleksin monohidrat dan terbentuk senyawa hasil sintcsis sesuai dengan yang diharapkan