ANALISIS PENERAPAN PRINSIP GREEN CHEMISTRY PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Hakikat pembelajaran kimia berbasis pada keterampilan minds on dan hands on (seperti praktikum). Praktikum memiliki dampak negatif, yaitu bahan yang digunakan tidak semuanya aman bagi manusia maupun lingkungan. Karenanya muncul gagasan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, salah satunya tertuang dalam aspek green chemistry. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)menganalisis penerapan prinsip green chemistry pada pelaksanaan praktikum kimia SMA Negeri se-kota Yogyakarta, (2)menganalisis faktor kendala penerapan prinsip green chemistry. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Penelitian dilakukan di empat SMA Negeri, yaitu SMAN 1, 4, 5, dan 6 Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kaidah proportionate stratified random sampling. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA dan pendidik kimia. Objeknya adalah pelaksanaan praktikum kimia. Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket, observasi dan wawancara, dengan instrumen penelitian berupa lembar angket, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yaitu data dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)penerapan prinsip green chemistry pada pelaksanaan praktikum kimia di SMA Negeri se-kota Yogyakarta berdasarkan hasil angket sebesar 79% dengan kategori baik, salah satunya dapat dilihat dari penggunaan bahan-bahan yang berkonsentrasi rendah pada praktikum. berdasarkan hasil observasi sebesar 76% dengan kategori baik, salah satunya dapat dilihat dari pengambilan bahan yang tidak langsung dari botol reagen. Persentase keduanya menunjukkan bahwa prinsip green chemistry sudah diterapkan dengan kategori baik. Rata-rata persentase dari masing-masing aspek yaitu pencegahan 79%, penggunaan pelarut dan bahan pendukung yang aman 83%, rancangan efisiensi energi 84%, penggunaan bahan baku terbarukan 79%, katalis 70%, dan pemilihan bahan kimia yang aman untuk mencegah kecelakaan 75%. (2)kendala dalam penerapan prinsip green chemistry yaitu pendidik belum sepenuhnya paham tentang setiap aspek green chemistry, pengguna laboratorium tidak menganggap green chemistry penting, penggunaan tisu yang tidak dapat dihindari