PEMBIASAAN PENGGUNAAN BAHASA JAWA DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI SD N MARGOYASAN YOGYAKARTA

Permasalahan yang terjadi di era globalisasi saat ini adalah memudarnya penggunaan bahasa Jawa dikalangan masyarakat Jawa. Salah satu jalan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan berbasis budaya. SD N Margoyasan Yogyakarta merupakan sekolah yang telah mengupayakan berbagai program pendidikan sebagai ikhtiar dalam melestarikan budaya lokal salah satumya adalah pembiasaan penggunaan bahasa Jawa. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui bagaimana pembiasaan penggunaan bahasa Jawa dalam melestarikan budaya lokal di SD N Margoyasan Yogyakarta, (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembiasaan penggunaan bahasa Jawa di SD N Margoyasan Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan subjek pada penelitian ini adalah purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas, pengampu program dan beberapa peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan/ verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembiasaan penggunaan bahasa Jawa di SD N Margoyasan dilaksanakan secara terprogram dan tidak terprogram. Adapun secara terprogram yaitu mengajarkan kepada peserta didik mata pelajaran Bahasa Jawa. Sedangkan yang tidak terprogram dibagi menjadi pembiasaan rutin, spontan dan keteladanan. (2) Faktor pendukung pembiasaan penggunaan bahasa Jawa secara terprogram adalah pendidik dan peserta didik. sedangkan yang tidak terprogram adalah pendidik, peserta didik serta sarana dan prasarana sekolah. Faktor penghambat sekolah dalam pembiasaan penggunaan bahasa Jawa secara terprogram adalah peserta didik. Adapun pembiasaan tidak terprogram secara rutin adalah pendidik. Sedangkan pembiasaan secara spontan dan keteladanan adalah orang tua ata wali peserta didik