PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA SISWA KELAS III MI AL-IMAN SOROGENEN BANTUL

Matematika merupakan ratu atau sumber ilmu dari ilmu yang lain, dengan kata lain matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai suatu ilmu, serta dapat melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam pengembangan dan operasionalnya. Dari hasil observasi di MI Al-Iman Sorogenen Bantul dalam proses pembelajaran matematika, guru masih menjadi pusat kegiatan belajar di kelas. Karena proses pembelajaran masih berpusat pada guru, hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga menyebabkan rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Proses pembelajaran matematika di kelas III MI Al-Iman Sorogenen Bantul sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match, 2) Hasil peningkatan keaktifan belajar siswa kelas III MI Al-Iman Sorogenen Bantul setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match, 3) Hasil peningkatan hasil belajar kognitif matematika siswa kelas III MI Al-Iman Sorogenen Bantul setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif teknik make a match. Jenis penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana penelitian ini berkolaborasi dengan guru matematika. Lokasi penelitian di kelas III MI Al-Iman Sorogenen Bantul dengan jumlah keseluruhan 25 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik make a match, hasil persentasenya mengalami peningkatan pada keempat aspek keaktifan belajar. Pada siklus I diperoleh persentasenya sebesar 70% kemudian pada siklus II persentasenya meningkat menjadi 80%. 2) Hasil belajar juga mengalami peningkatan karena mutu proses belajar dapat memicu hasil belajar. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 74 dan ketuntasan belajar siswa sebesar 60%. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata siswa menjadi 88 dan ketuntasan belajar siswa menjadi 84%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif teknik make a match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas III MI Al-Iman Sorogenen Bantul