METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDURRAHMAN AN NAHLAWI

Tujuan pendidikan Islam tentunya akan berhenti pada sebatas konsep dan gagasan saja ketika tidak ada upaya perealisasiannya. Upaya perealisasian itu membutuhkan ketepatan dalam arti ia harus menjadi jawaban keberhasilan atas pencapaian tugas manusia di dunia yakni, penghambaan kepada Allah melalui Ibadah dengan kaifiyah yang benar. Untuk itu metode perealisasian tujuan untuk menggapai keberhasilan itu mutlak diperlukan. Dan salah satunya ialah metode keteladanan menurut Abdurrahman An Nahlawi yang penulis bahas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan kajian terhadap buku Abdurrahman An Nahlawi dan sumber pendukung lainnya serta interpretasi penulis atas sumber tersebut. Analisis data dilakukan dengan melakukan pola hubungan (assiciative) antara pemikiran tokoh dengan tokoh yang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Konsep keteladanan menurut Abdurrahman An Nahlawi memiliki makna, unsur-unsur dan fungsi serta peran dalam pendidikan Islam. Kontribusi metode ini akan bisa dirasakan etika diaplikasikan. Pengaplikasian keteladanan merupakan hal terpenting dalam metode ini sehingga tidak terbatas pada kekaguman yang bersifat imaginer. Metode keteladanan menurut Abdurrahman An Nahlawi dalam pendidikan Islam merupakan repsresentasi dari metode pendidikan Islam yang memiliki 7 jenis metode, yakni: Metode dialog Qur‟ani dan Nabawi, Metode kisah Qur‟ani dan Nabawi, Metode Peumpamaan (amtsal) Qur‟ani dan Nabawi, Metode Keteladanan, Metode Aplikasi dan Pengamalan, Metode Ibrah dan Nasihat, danmetode targhib dan tarhib; yang masing masing mempunyai nilai lebih. Metode keteladanan efektif ketika diaplikasikan dalam upaya merealisasikan tujuan pendidikan dengan berbagai tinjauan, salah satunya psikologis yang mengatakan bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan figur dalam hidupnya untuk diteladani