HAMBATAN PENYANDANG CEREBRAL PALSY DALAM MENGAKSES PENDIDIKAN (STUDI KASUS PENGALAMAN ORANG TUA ANGGOTA WKCP)

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui akses pendidikan bagi penyandang Cerebral Palsy. Latar belakang penelitian ini adalah kasus yang terjadi di Yogyakarta mengenai beberapa orang tua anak penyandang Cerebral Palsy yang mengalami kesulitan dalam mencari sekolah untuk anaknya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk membatasi subjek, peneliti membatasi subjek penelitian pada orang tua anak penyandang Cerebral Palsy yang bergabung dalam komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP). Analisa data dilakukan dengan penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Teknik validasi untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan cara triangulasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini menyatakan bahwa ada empat hambatan yang dialami oleh penyandang Cerebral Palsy yaitu hambatan lingkungan fisik, hambatan sikap yang disengaja, hambatan sikap tidak disengaja dan hambatan gerak manual. Penelitian ini menghasilkan dua pola berbeda yang tidak sama dengan teori. Pendidikan anak penyandang Cerebral Palsy di sekolah inklusi mengalami ke empat hambatan tersebut. Berbeda dengan sekolah khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB) yang hanya mengalami 3 dari 4 hambatan. Sekolah khusus tidak mengalami hambatan sikap yang tidak disengaja