PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR GURU SMA MA’ARIF NU 1 KEMRANJEN KAITANNYA DENGAN SERTIFIKASI GURU DAN KEAGAMAAN

Penelitian ini dilatar belakangi oleh asumsi masyarakat seperti berita di Jakarta, Jawa timur, dan Yogyakarta tentang program pemerintah mengenai sertifikasi guru sebagai pemenuhan kebutuhan guru justru berdampak negatif bagi para guru yiatu dapat menyebabkan perceraian, gaya hidup konsumtif dan perselingkuhan. Namun berdasarkan hasil observasi di Kabupaten Banyumas tepatnya di sekolah SMA Ma‟arif NU 1 Kemranjen tidak berdampak sama seperti yang diberitakan oleh beberapa asumsi tersebut, sehingga hal ini menjadi masalah yang perlu diteliti. Sehubungan dengan itu SMA Ma‟arif NU 1 Kemranjen dianggap tepat sebagai latar dilakukannya penelitian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pemenuhan kebutuhan dasar guru SMA Ma‟arif NU 1 Kemranjen kaitannya dengan sertifikasi guru dan keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif (qualitatif research). Subyek dalam penelitian ini adalah guru perempuan yang telah mendapatkan sertifikasi dan sudah berkeluarga berjumlah 9 guru. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data melalui reduksi data, model data dan verifikasi kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan teknik serta mengkombinasikan dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru SMA Ma‟arif NU 1 Kemranjen yang telah mendapatkan sertifikasi guru mampu memenuhi lima kebutuhan dasar yaitu: 1) Kebutuhan fisiologis, yaitu dengan mengutamakan kebutuhan penting terlebih dahulu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan guru 2) Kebutuhan rasa aman yaitu dengan memperoleh pendapatan yang tetap mampu menghilangkan kecemasan dalam masalah perekonomian. Sehingga guru dapat terfokus pada kualitas dan keprofesionalan sebagai guru. 3) Kebutuhan cinta dan kasih sayang yaitu dengan pendapatan sertifikasi mampu menumbuhkan kasih sayang sehingga dapat meningkatkan keharmonisan keluarga. 4) Kebutuhan penghargaan yaitu guru sertifikasi merasa lebih dihargai dan diakui sebagai pendidik yang berkualitas dengan adanya sertifikasi guru sehingga dapat meningkatkan tanggung jawab sebagai guru. 5) Kebutuhan aktualisasi diri yaitu guru sertifikasi menganggap kekayaan bukanlah banyaknya harta namun banyaknya keberkahan, dan keberkahan akan datang dengan memberi. Sehingga terpenuhi kebutuhan tersebut dapat meningkatkan solidaritas yang tinggi. Pemenuhan lima kebutuhan dasar guru tersebut dikarenakan terpenuhinya kebutuhan keagmaan yaitu melalui: bimbingan keagamaan di SMA Ma‟arif NU 1 Kemranjen