MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DALAM PROGAM PERBAIKAN DAN PENYEMBUHAN SISWA BERMASALAH DI SMP NEGERI 1 PLERET BANTUL YOGYAKRATA

Latar belakang dari penelitian ini berawal dari adanya keinginan untuk mewujudkan Pendidikan Nasional yang baik sesuai dengan Permendikbud No 111 Tahun 2014 Pasal 2 mengenai fungsi perbaikan dan penyembuhan siswa bermasalah. Penulis juga melihat kondisi siswa saat ini yang sering mengalami berbagai permasalahan di sekolah. Untuk menyelesaikan permasalahan siswa, sekolah menyediakan fasilitas untuk berkonsultasi dengan Guru Bimbingan Konseling (BK). Manajemen Bimbingan Konseling harus berjalan lancar agar menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kualitas siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas manajemen bimbingan konseling dalam program perbaikan dan penyembuhan siswa bermasalah di SMP N 1 Pleret Bantul dikarenakan telah menerapkan layanan yang bagus dan mendukung skripsi ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis menganalisis dan mengolah data dilapangan mulai dari transkip, labeling, grouping sampai proses menginterpretasikan data. Kegiatan Manajemen Bimbingan Konseling diawali dengan perencanaan progam bimbingan konseling, pengorganisasian, pelaksanaan dari berbagai permasalahan siswa yaitu dengan variabel berfikir, berperasaan, berkendak dan berperilaku. dan pengevaluasian dari program yang telah direncanakan dan tahap akhir yaitu perbaikan dan penyembuhan siswa bermasalah. Hasil penelitian ini sebagai berikut, (1) Manajemen program perbaikan dan penyembuhan siswa bermasalah SMP Negeri 1 Pleret Bantul bermula dari perencanaan yang membuat RPL (Rencana Pelaksanaan Program), pengorganisasiannya guru BK membagi tugas tiap-tiap kelas, pelaksanaan program tersebut dua jam dalam seminggu, dan pengevaluasiannya setiap semester. (2) Manajemen bimbingan konseling progam perbaikan dan penyembuhan siswa bermasalah di SMP Negeri 1 Pleret Bantul, perubahan dari program tersebut dilihat dari perubahan perilaku siswa/siswi dari segi berfikir, berperasaan, berkehendak dan berperilaku memalui proses pemantauan dari guru BK dan wali kelas. Perubahan yang kedua dapat dilihat dari segi nilai semester siswa yang bermasalah pada semester 1 tahun 2017. Adapun data siswa bermasalah tahun 2017 semester 1 sebanyak 17 siswa, siswa yang meningkat hasil belajarnya terdapat 12 siswa dan siswa yang hasil belajarnya menurun terdapat 5 siswa