TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMENUHAN NAFKAH KELUARGA (STUDI TERHADAP NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB KEBUMEN TAHUN 2017)

Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara laki-laki dan perempuan. Perkawinan menyebabkan adanya hak dan kewajiban antara suami dan istri. Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami yaitu nafkah. Nafkah sudah menjadi ketetapan Allah atas para suami, bahwa mereka wajib menunaikannya kepada istri-istrinya, baik masih dalam hubungan suami istri, atau sudah diceraikannya selama seorang istri masih dalam masa iddah. Nafkah adalah semua kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut keadaan dan tempat, seperti makanan, pakaian, rumah dan lain-lain. Suami wajib memberikan nafkah kepada keluarganya sesuai dengan kemampuannya. Namun, apabila suami melakukan tindak pidana yang tidak dibenarkan oleh hukum, maka suami harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tindak kriminalitas di Kebumen setiap tahun semakin meningkat. Pada tahun 2016 total tindak kriminalitas sebanyak 203 orang, sedangkan tahun 2017 meningkat menjadi 244 orang. Sebanyak 244 orang merupakan masih berstatus menjadi tersangka, sedangkan yang sudah ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen sebanyak 195 orang dari berbagai kasus. Jumlah tahanan yang berada di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen sebanyak 110 orang dan jumlah narapidana sebanyak 85 orang. Hampir 80% dari 85 orang tersebut merupakan narapidana yang telah berkeluarga. Suami yang berstatus narapidana menyadari tentang kewajiban nafkah yang harus mereka penuhi, sehingga mereka mengupayakan dengan berbagai cara selama mereka berada di dalam Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen meskipun banyak kendala yang harus dilalui. Pokok masalah dari penenlitian ini yaitu mengenai pelaksanaan nafkah suami narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen dan pelaksanaan kewajiban nafkah suami yang terpidanan menurut hukum islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maka penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-analitik dan metode penelitian yang diterapkan dalam skripsi ini adalah menggunakan pendekatan normatif-yuridis. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Kebumen, Kabupaten Kebumen, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara wawancara dan dokumentasi di Rumah Tahanan Negara Kebumen Kelas IIB Kebumen untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan suami narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen yaitu dengan cara meninggalkan harta mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya serta meninggalkan usahanya untuk dilanjutkan serta dikelola oleh istrinya. Tetapi 3 dari 10 orang upaya pemenuhan nafkah keluarga tidak terpenuhi karena suami tidak memiliki usaha ataupun harta benda untuk dikelola. Faktor hambatan yang dialami narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen adalah hasil kerja dari dalam Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kebumen diserahkan ke Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), sehingga para narapidana tidak mendapatkan upah dari hasil kerja mereka. Kata Kunci : hukum Islam, nafkah keluarga, narapidan