PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL-BASYARIYAH KENONGOREJO MASA KH. MUSTAQIM BASYARI (1986-2017 M)

Pondok Pesantren Salafiyah al-Basyariyah terletak di Desa Kenongorejo, Kec. Pilangkenceng, Kab. Madiun, Prov. Jawa Timur, didirikan oleh Kiai Basyir bin Abdullah pada tahun 1891 M di atas tanah kamardikan pemberian pemerintah Belanda. Pondok ini sudah mengalami lima generasi kepemimpinan. Sepeninggalan pendirinya yaitu Kiai Basyir, pondok mengalami kemunduran dan mulai bangkit kembali pada generasi kelima yaitu masa KH. Mustaqim Basyari. Pada awal berdirinya hingga generasi ke empat pondok ini merupakan pondok salaf, akan tetapi karena tuntutan zaman dan upaya untuk pengembangan pondok pesantren, oleh KH. Mustaqim Basyari pondok ini dirubah menjadi khalaf. Penelitian menggunakan teori evolusi multi-linear. Dalam teori evolusi multi-linear menjelaskan bahwa masyarakat beserta kebudayaannya mengalami perkembangan melalui unsur-unsur budaya yang berlainan dan tidak hanya satu garis akan tetapi banyak garis (faktor/unsur) dan terjadi saling pengaruh- mempengaruhi antara unsur satu dengan yang lainnya. Teori ini digunakan untuk mengungkap perkembangan di Pondok Pesantren Salafiyah al-Basyariyah tahun 1986-2017 M. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sejarah lisan. Metode ini digunakan untuk menggali sumber-sumber sejarah berdasarkan penuturan saksi atau pelaku sejarah. Hasil dari penelitian ini adalah perkembangan Pondok Pesantren Salafiyah al-Basyariyah dalam asuhan KH. Mustaqim Basyari. Pondok yang semenjak di tinggal wafat oleh pendirinya pada tahun 1926 M mengalami kemunduran yang disebabkan oleh pendanaan yang tidak terorganisir, kurangnya dukungan dari masyarakat, kurangnya dukungan dari pemerintah, dan minimnya SDM. Semua hal tersebut terpecahkan pada masa kepemimpinan KH. Mustaqim Basyari. Dalam kepemimpinanya, perekonomian pondok semakin tertata, infrastruktur pondok pesantren semakin bertambah, pembebasan dan perluasan wilayah pondok pesantren terus berlangsung, serta terjalin kerjasama dengan institusi pendidikan di luar pondok pesantren serta organisasi masyarakat setempat