PEMBINAAN MENTAL DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS II YOGYAKARTA

KARIM RAMDANI, Pembinaan Mental Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Narapidana Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta, Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Latar belakang dalam penelitian ini, maraknya tindak kriminalitas yang dilakukan anak dibawah umur yang mengakibatkan anak tersebut harus menjadi narapidana anak dan terpaksa anak tersebut harus menjalani pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Dalam hal ini Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas II Yogyakarta yang menjadi tempat pembinaan narapidana anak untuk wilayah Yogyakarta harus bisa mengatasi/membina selama narapidana tersebut berada di LPKA. Untuk itu perlu adanya peran pembina untuk memberikan metode pembinaan mental yang tepat agar narapidana anak bisa menghilangkan prilaku-prilaku negatif serta mempunyai mental yang kuat dan rasa percaya diri untuk mempersiapkan ketika narapidana kembali lagi ke masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan serta mendiskripsikan dari rumusan masalah terkait bagaimana metode pembinaan mental dalam meningkatkan rasa percaya diri narapidana anak di LPKA kelas II Yogyakarta. Subjek dalam penelitian ini adalah Nugroho Endianto, Amd. IP, SAP salah satu petugas di LPKA kelas II Yogyakarta yang bertugas pada bagian pembinaan mental narapidana anak, serta 3 (tiga) narapidana anak yang cenderung pasif yang dipilih langsung oleh pembina. Objek dalam penelitian ini adalah metode pembinaan mental untuk meningkatkan rasa percaya diri terhadap narapidana anak di LPKA kelas II Yogyakarta. Adapun pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data sendiri menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembinaan mental dalam meningkatkan rasa percaya diri narapidana anak di LPKA kelas II Yogyakarta adalah metode interview, metode kelompok, metode edukatif dan metode directive counseling