SIKAP MASYARAKAT ATAS KEWAJIBAN GANDA MEMBAYAR ZAKAT DAN PAJAK

Agama Islam mewajibkan kepada setiap muslim mukallaf yang telah mempunyai kekayaan dalam jumlah tertentu untuk mengeluarkan sebagian dari kekayaannya itu untuk kepentingan masyarakat menumt ketentuan yang ditetapkan oleh Allah, kewajiba11 muslim yang menyangkut hartanya itu disebut zakat. Di samping itu negara menuntut pula dari setiap warganya untuk menyerahkan sebagian dari kekayaannya untuk negara yang akan digunakan untuk biaya pembangunan dan pemeliharaan negara, harta yang dituntut negara itu disebut pajak. Dengan demikian setiap muslim dikenai kewajibail ganda membayar zakat dan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat atas kewajiban ganda membayar zakat dan pajak. Hipotesa yang diajukan oleh penulis adalah ada korelasi antara keengganan membayar zakat dengan kewajiban ganda membayar zakat dan pajak. Metode yang digtmakan adalah metode kuantiiatif dan menggtmakan pendekatan sosiologi. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Sitimulyo yang tergolong dalam kelompok tenaga kerja berusia 20-56 tahun yang mempunyai pendidikan tcrakhir dari SMA sampai Sarjana (S2). Pengambilan sampel dilakukan dcngan teknik purposive sampling. Alat pengttmpulan data yang digunakan adalah angket, yaitu angket identitas responden, angket kesadaran beragama dan angket kesadaran Zc.'lkat dan pajak. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif dan verikatif, dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa masyarakat Dcsa Sitimulyo adalah wajib pajak yang baik, akan tctapi sebagian besar belum memilik pengetahuan tentang adanya kewajibru1 zakat sehingga hanya sebagian kecil saja yang suctah membayar zakat. Indikator yang mempengamhi keengganan masyarakat untuk membayar zakat adalah pengetahuan agama, pengaruh lingkungan, sifat manusia dan pengaruh lembaga. Hasil analisis data dengan menggrmakan analisis korelac;i product moment diperoleh koefisien korelasi (r) variabel keengganan membayar zakat (Y) dengan kesadaran zakat (X 1) sebesar-0,749 dan probabilitas 0,000. Koefisien korelasi (r) variabel keengganan membayar zakat (Y) dengan kesadaran pajak (X2) sebesar-0,019 dan probabilitas 0,888.Ha1 ini menw1jukkan bahwa hubtmga.n antara variabel keengganan membayar zakat (Y) dengan kesadaran zakat (XI) dan kesadaran pajak (X2) bersifat negatif. Sedangkan dengan perhitungan korelasi parsial diketahui bahwa korelasi antara keenganan membayar zakat (Y) dengan kesadaran za.kat (XI) ketika kesadara.n pajak (Z2) sudah dikeluarkan adalah seoesar -0,749, arti.nya pajak tidak mempent,'d.mhi hubtmgan ru1tara keengganan membayar zakat dengan kesadaran zakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Desa Sitimulyo sudah memiliki kesadarru1 yang tinggi untuk membayar pajak tetapi kesadaran untuk membayar zakat masih relatif rendal1 karena kurangnya pengetalman mengenai zakat. Serta ada hubungan yang negatif antara keengganan membayar zakat dengan kewajiban ganda membayar zakat dan pajak, oleh karena itu tidak ada korelasi antara keengganan membayar zakat dengan kewajiban ganda membayar zakat dan pajak. Oleh karena itu hipotesis. pg penulis ajukan adalah tidak terbukti