ANALISIS KORELASI ANTARA MANAJEMEN KONFLlK DE1\GAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BMT BINA DHUAFA' BERINGHARJO

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan dan konflik mudah timbul dalam hubungan antar kelompok maupun antar individu. Konflik merupakan salah satu wujud interaksi dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik itu antar organisasi. Yang tujuannya berbeda atau bahkan berlawanan. Konflik yang terjadi dapat menimbu1kan dua akibat yaitu konflik yang menguntungk:an dan konflik yang merugikan. Dalam Islam, jika konflik telah terjadi, maka seorang manajer harus melakukan Jslah. Islah baru dilakukan secara baik jika kedua belah pihak ynag berkonflik memiliki sikap yang saling menghargai dan sating memandang bahwa konflik itudapat diselesaikan.Dalam melakukan lslah, semua pihak hams memiliki cita-cita dan niat yang sama. Prestasi kerja yang ditunjukkan karyawan akan berbeda ketika terjadi konflik dibandingkan dengan tidak ada konflik. Dalam suatu organisasi, pemimpin perlu juga mengembangkan persepsinyabahwa konflik suatu saat perlu dipandang sebagaisesuatu hal yang diinginkan untuk tujuan dalam suatu organisasinya dalam rangka membuat variasi iklim menuju pada peningkatan produktifitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan antara manajemen konflik dengan prestasi ketja karyawan BMT Bina duafa' Beringharjo. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan, dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder yang dikimpulkan melalui angket, wawancara dan observasi. Adapun lokasi penelitiannya adalah BMT bina Dhuafa' Beringhatjo Yogyakarta. Dalam menganalisis fdata dilakukan secara kuantitatif dengan tehnik correlation yang akan diperkuat dan dipetjelas dengan analisis kua1itatif Hasil penelitian berkesimpulan bahwa berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, manajemen konflik mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi kerja karyawan BMT Beringhatjo, dengan r 0,896. Dan berdasarkan uji t diperoleh t hitung 11,236 > 2,042 (t tabel). Hal ini menunjukkan bahwa manajemen konflik mempunyai hubungan secara positif dan signifikan dengan prestasi ketja karyawan.Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah o,803 yang berarti sumbangan efektif manajemen konflik sebesar 80,3% terhadap prestasi ketja karyawan. Sumbangan sebesar ini menandakan manajemen konflik bukanlah satu-satunya faktor yang berhubungan dengan prestasi ketja karyawan, tetapi masih ada faktor-faktor intern maupun ekstern lain yang berhubungan dengannya