TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD DAN PEMBULATAN HARGA DALAM JUAL BELI DI MINI MARKET PAMELLA YOGYAKARTA

Masalah muamalah (hubungan seseorang/beberapa orang dengan pihak lain) terus berkembang dan yang perlu diperhatikan agar perkembangan tersebut tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan hidup pada pihak tertentu yang disebabkan adanya tekanan atau tipuan dari pihak lain. Dalam hal jual beli, Islam juga telah menentukan aturan-aturan hukumnya baik mengenai rukun, syarat maupun bentuk jual beli yang perbolehkan atau tidak diperbolehkan. Oleh karena itu dalam prakteknya harus dikerjakan secara konsekuen dan memberi manfaat bagi yang bersangkutan. Dalam hal pembulatan harga seperti di mini market Pamella misalnya, syarat yang paling penting dalam setiap akad adalah adanya kerelaan dari kedua belah pihak yang berakad, tidak terkecuali dalam hal jual beli. Kerelaan disini adalah kerelaan kedua belah pihak untuk saling menukarkan barang yang ditunjukkan dengan saling memberi dan menerima. Dan hal ini dibuktikan dengan kesediaannya untuk memiliki barang. Disamping didasarkan atas dasar kerelaan, juga pertimbangan untuk mendapatkan manfaat dan memelihara nilai keadilan. Adapun metode yang digunakan adalah Penelitian Lapangan (Field Research) data yang diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan dengan sumber data primer mini market Pamella Yogyakarta. Teknik wawancara juga dilakukan baik dengan pemilik maupun dengan pembeli. Untuk menganalisa data menggunakan teknik analisis secara deduktif, yakni mengumpulkan data yang bersifat umum (baik Qur’an maupun Hadits), kemudian diaplikasikan pada masalah yang dibahas untuk melahirkan sebuah kesimpulan yang bersifat khusus. Dari pembahasan yang telah dilaksanakan, bisa ditarik kesimpulan bahwa: 1). Jual beli yang dilakukan di mini marker Pamella secara hukum islam adalah sah karena syarat dan rukun sudah terpenuhi dan tidak melanggar syariat Islam, 2). Pembulatan harga di mini market Pamella dapat dibenarkan menurut hukum Islam karena pembulatannya dilakukan ketika menetapkan harga bukan dalam pembayarannya sehingga tidak menzalimi pihak pembel