PERLAKUAN TERHADAP TAWANAN PERANG (STUDT KOMPARATIF ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM INTERNASIONAL)

Penelitian ini bertitik tolak dari dua tujuan pokok. Pertama, untuk mengetahui dengan jelas dan rinci apakah hukum Islam dan hukum intrrnasional telah menetapkan peraturan-peraturan khusus dalam memperlakukan tawanan perang dengan baik dan manusiawi. Kedua, untuk mengetahui seperti dan berupa apa sanksi hukum yang diberikan oleh hukum Islam dan hukurn intemasional kepada suatu orang, kelompok atau negara apabila memperlakukan tawanan perang dengan buruk dan tidak manusiawi. Pembahasannya meliputi; definisi tawanan perang, syarat-syarat sehingga bisa dikatakan tawanan perang, tujuan mengapa harus diadakan penawanan, macam-macam tawanan perang, indikator­ indikator masalah tawanan perang dari al-Qur'an dan I:fadiS, sejarah Konvensi Jenewa 1949, kapan dimulainya penawanan, perlakuan tawanan perang dan sanksi hukurnnya dan kpan bisa berakhimya masa penawanan. Mengingat penelitian ini berangkat dari disiplin ilmu pendidikan perbandingan, maka pembahasannya akan menggunakan analisis perbandingan, yaitu mencari segi-segi persamaan dan perbedaannya. Dalam penelitian ini akan mengkomparasi dua hukum, yaitu hukurn Islam dan hukum intemasional. Disini hukum Islam akan memfokuskan diri historis, sosiologis, al-Qur'an, I:fadis dan pendapat-pendapat para cendikiawan. Dan hukum intemasional yang acuannya adalah Konvensi Jenewa 1949 mengenai perlakuan terhadap tawanan perang akan memfokuskan diri pada sosiologis, historis dan yuridis. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dan bersifat deskriftif, analitik dan kompratif. Penelitian ini terangkat dari beberapa contoh perlakuan buruk terhadap tawanan perang. Pertama, pasukan Aliansi Utara yang menyiksa tawanan perang mereka, yaitu pasukan Taliban Afghnistan. Dengan tidak memberi minum dan membekap mereka diruangan tertutup sehingga menyebabkan tawanan perang tersebut tewas karena kehausan dan kekurangan oksigen. Kedua, pasukan Arnerika Serikat yang menampari dan memukuli Saddarn Hussein. Padahal yang pertama adalah pasukan muslim dan yang kedua adalah pasukan non-muslim. Dari dua contoh di atas timbul pertanyaan bahwa bagaimana hukum Islam dan hukurn intemasional memperlakukan tawanan perang dan adakah sanksi yang diberikan kepada suatu orang, kelompok atau negara apabila memperlakukan tawanan perang dengan buruk? Pemecahan dari masalah-masalah di atas adalah menurut hukum Islam, Islam mengajarkan umatnya untuk memperlakukan tawanan perang dengan baik dan manusiawi. Ini tercermin dari firman Allah surat al-fnsan ayat 8. Dan tindakan pasukan Aliansi Utara dan Arnerika Serikat, seperti tertera di atas, itu bisa dikategorikan kepada pembunuhan dan penyiksaan, maka hukuman bagi manusia yang melakukan tindakan buruk tersebut adalah qi$a$, yaitu dihukum dengan hukuman serupa dengan tindakannya. Dan ini bisa dilihat dari firrnan Allah SWT surat al-Baqarah ayat 178-179 dan juga firrnan Allah SWT surat al-Isra' ayat 33