PREFERENSI NASABAH TERHADAP BANK SYARIAH (STUDI BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG YOGYAKARTA)

Konsep yang ditawarkan oleh bank syariah adalah menggunakan sistem bagi hasil yang disepakati diawal transaksi. Besarnya bagi hasil yang diperoleh, ditentukan berdasarkan keberhasilan pengelola dana untuk menghasilkan keuntungan. Sedangkan salah satu pertimbangan utama seseorang menabung adalah tingkat bunga yang tinggi. Dengan tingkat bunga yang tinggi seseorang Iebih tertarik tmtuk mengorbankan konsumsi sekarang gtma menambah tabungannya atau pada umumnya nasabah bennotif keuntungan (profit mot(fe). Jika dilihat dari tingkat keuntungan yang diperoleh dari bank syariah yang belum dapat diketahui secara pasti, dan nasabah mengacu pada tingkat keuntungan, dimana keuntungan yang diterima sama antara bank syariah dengan bank konvensional, maka nasabah dihadapkan pada dua pilihan, yaitu menabung di bank syariah atau di bank konvensional. Namun bagi nasabah yang keberatan terhadap sistem perbankan konvensional, dengan menyamakan bunga bank adalah riba yang diharamkan atau mengandung unsur maisir dan gharar, maka menabung di bank syariah lebih menarik bagi masyarakat yang memiliki motif agamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong nasabah menggunakan jasa bank syariah dan hubungan antara preferensi ekonomis dengan preferensi agamis. Penelitian ini menggunakan 5 skala liker1, sangat setuju (5), setuju (4), agak setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1). Sampel yang digunakan 10%-15% atau sekitar 100 nasabah. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner (angket) atau dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dengan analisis one sample test, pada variabel preferensi ekonomis t hitung yang diperoleh 42.413 lebih besar dari t tabel ( 1.6604) atau dilihat dari nilai probabilitasnya yaitu 0.00 lebih kecil dari 0.05. Sedangkan pada variabel preferensi agamis diperoleh hasil t hitung sebesar 35.554 yang lebih besar dari t tabel (I .6604) atau nilai probabilitasnya 0.00 yang berarti lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian terdapat fak.tor ekonomis dan faktor agamis bagi nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah. Pada analisis kedua, yaitu korelasi spearman, menunjukkan hasil bahwa ada hubungan preferensi ekonomis dan preferensi agamis nasabah dalam menggunakan jasa bank syariah. Hasil ini dapat dilihat dari nilai prohabilitasnya sebesar 0.00 yang lebih kecil dari 0.05 dan untuk melihat berapa besamya hubungan antara preferensi ekonomis dengan preferensi agamis pada tabel nonparametric correlations, yaitu sebesar 0.513. Dengan menggunakan jasa bank syariah, nasabah akan mencapai kepuasan yang optimal