DAMPAK POLA ASUH PANTI ASUHAN AD-DZIKRO IMOGIRI TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM ANAK ASUH

BAGUS FAQIH BAIHAQI, Dampak Pola Asuh Panti Asuhan Ad-dzikro terhadap Kemandirian dan Prestasi Belajar Agama Islam Anak Asuh. Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017. Panti asuhan adalah lembaga yang didirikan oleh negara atau masyarakat yang bertanggung jawab terhadap anak-anak terlantar. Panti asuhan Ad-Dzikro adalah suatu lembaga panti asuhan yang bertanggung jawab mengurus anak yatim, fakir miskin dan anak terlantar. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya pengurus panti asuhan melakukan tindakan pola asuh untuk meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar agama islam anak. Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan lembaga panti asuhan terhadap anak asuhnya. Dan juga untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Selain itu juga untuk mengetahui bagaimana dampak pola asuh yang diterapkan terhadap kemandirian dan prestasi belajar agama islam anak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama pola asuh yang diterapkan di panti asuhan Ad-Dzikro adalah pola asuh demokratis. Ditandai dengan adanya pengakuan dari orang tua, diberi kesempatan untuk tidak bergantung pada orang tua, anak diberi kesempatan utuk memilih, dan didengar pendapatnya. Kedua beberapa faktor pendukung dalam penerapan pola asih di antaranya: latar belakang mereka yang memang anak yatim jadi mempermudah mereka untuk dapat hidup secara mandiri lebih cepat dan anak yang lebih besar akan membantu adik-adiknya. Ada pula faktor penghambat dalam penerapan pola asuh di antaranya: rasa minder dan kurang nya rasa percaya diri pada anak, umur dan sifat anak yang bermacam-macam. Ketiga dampak dari pola asuh yang diterapkan terhadap kemandirian cukup baik, dibuktikan dengan anak yang masih SD sudah lebih bisa mengurus dirinya dibandingkan dengan anak SD yang tinggal bersama orang tuanya. Sedangkan dampak terhadap prestasi belajar kususnya agama islam cukup baik pula, dengan begitu banyaknya anak-anak yang berprestasi di kelas