Hubungan Self-Efficacy dengan Kecemasan Mencari Kerja pada Lulusan Universitas Surabaya di Usia Emerging Adulthood

Pada tahapan emerging adulthood adalah masa transisi yang ditandai dengan eksperimen dan eksplorasi identitas, yaitu dalam hal cinta, karir, dan pandangan tentang dunia. Eksplorasi yang biasanya terjadi pada lulusan perguruan tinggi adalah eksplorasi karir, hal itu karena setelah lulus dari perguruan tinggi mereka dituntut untuk membangun kehidupan karirnya sendiri. Tuntutan tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam kehidupannya, tergantung seseorang dalam menanggapi hal tersebut. Penelitian penting diteliti karena sejak Januari 2016 telah berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga persaingan untuk mendapatkan kerja semakin terbuka lebar selain itu juga bersaing dengan tenaga kerja asing. Hal tersebut membuat beberapa lulusan menjadi cemas. Ketatnya persaingan dalam mencari kerja pada lulusan perguruan tinggi bisa menimbulkan kecemasan pada diri seseorang. Hasil survey awal yang dilakukan oeh peneliti menemukan bahwa umumnya mereka merasa cemas, kesal, sedih bahkan menjadi sensitif dan juga mengalami perubahan saat mencari kerja. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan serta untuk mengetahui tingkat self-efficacy dan tipe kecemasan yang dimiliki pada lulusan Universitas Surabaya. Penelitian bersifat kuantitatif dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif antara self-efficacy dengan kecemasan trait mencari kerja (r = - 0,372 ; ρ = 0,000) sedangkan tidak ada hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan state mencari kerja (r = - 0,124 ; ρ = 0,104). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hanya self-efficacy dengan kecemasan trait yang memiliki hubungan negatif yaitu self-efficacy tergolong tinggi dan kecemasan trait rendah, faktor lingkungan ikut mempengaruhi kecemasan pada individu serta faktor self efficacy yang tinggi disebabkan karena faktor Physiological and Emotional States. Saran untuk penelitian selanjutnya mempertimbangkan kriteria pada partisipan khususnya kriteria dalam masa pencarian kerja dan menmperhatikan frekuensi berapa kali seseorang gagal dalam seleksi mencari kerja