DISFUNGSI KELUARGA DALAM KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DAN REMAJA : Studi Kasus pada Korban dan Pelaku Kekerasan Seksual di Garut

Maraknya kasus kekerasan seksual yang melibatkan remaja sebagai pelakunya cukup meresahkan masyarakat. Kasus yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah kekerasan seksual yang dilakukan seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun di Kabupaten Garut dengan korban 15 anak. Kejadian ini cukup mengejutkan karena pelaku tidak lain adalah orang yang dekat dengan para korban bahkan teman bermain meskipun berbeda usia. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah mengungkap faktor pemicu terjadinya kekerasan seksual yang terjadi guna memutus mata rantai predator seksual khususnya pada kasus anak dan remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik terhadap ke 13 keluarga yang terdiri dari keluarga korban dan pelaku. Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa : (1) Tingkat pendidikan orang tua yang rendah berdampak pada lemahnya pengawasan dan pengasuhan pada anak dan remaja sehingga meningkatkan peluang terjadinya kekerasan seksual; (2) Pengasuhan permisif orang tua telah membentuk kepribadian anak tertutup dan bebas, juga melemahkan pengawasan dan komunikasi antara orang tua dan anak sehingga meningkatkan peluang kekerasan seksual; (3) Kepercayaan sosial yang tinggi akibat kohesi sosial di lingkungan keluarga menjadi pelemah pengasuhan dan pengawasan anak.---- The rise of cases of sexual violence involving youth as perpetrators pretty disturbing the public. The case became the main focus of this research is the sexual abuse by a teenage boy 15 years old in Garut with 15 child victims. This incident is quite surprising because the perpetrator is none other than those close to the victims even though different age playmates. The main problem in this research is to reveal the factors triggering the occurrence of sexual violence in order to break the chain of sexual predators, especially in the case of children and adolescents. This study used a qualitative approach with descriptive analytic method to the 13 families consisting of families of the victims and the perpetrators. The technique of collecting data and information through interviews, observation, documentary studies, and literature studies. The results of this study revealed that: (1) The level of parental education are low impact on the lack of oversight and care of children and adolescents that increases the chances of sexual violence; (2) Parenting permissive parents have formed a closed and free the child's personality, also weaken oversight and communication between parents and children thus increasing the chances of sexual violence; (3) a high social trust as a result of social cohesion in the family be a debilitating care and supervision of children