TANGGUNG JAWAB HUKUM DEBITUR ATAS HUTANG DI BANK TERHADAP JAMINAN PIHAK KETIGA YANG MENINGGAL DUNIA

Jaminan dalam bentuk kebendaan maksudnya karena secara umum jaminan tersebut diberikan dalam bentuk penunjukkan atau pengalihan atas kebendaan teretentu, yang jika debitur gagal melaksanakan kewajibannya dalam jangka waktu yang ditentukan, emberikan hak kepada kreditur untuk menjual lelang kebendaan yang dijaminkan tersebut, serta untuk memperoleh pelunasan terlebih dahulu dari hasil penjualan tersebuit, secara mendahulu kreditu – kreditur lainnya. Lembaga jaminan ini adalah perjanjian accessoir yang melekat pada perjanjian pokonya, yaitu perjanjian kredit. Perjanjian jaminan merupakan perjanjian khusus yang dibuat oleh kreditur bersama debitur atu dengan pihak keriga yang membuat suatu perjanjian dengan mengikatkan benda dan kesanggupan pihak ketiga dengan tujuan memberikan keamanan dan kepastian hukum pemngembalian kredit atau pelaksanaan perjanjian pokok. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan socio-legal, metode pendekatan socio-legal memberikan langkah – langkah observasi data analisis yang bersifat empiris. Metode pendekatan di atas digunakan dengan mengingat bahwa permasalahan yang diteliti tidak hanya berkisar pada berbagai instrument hukum dan peraturan perundang – undangan yang ada, melainkan juga melihat dari hasil penelitian dan fakta yang terjadi. Debitur bertanggung jawab penuh atas fasilitas kredit yang diterimanya dari bank. Didalam perjanjian kredit sudah diatur hak dan kewajiban debitur selama menikmati fasilitas kredit di bank. Debitur dimungkinkan untuk menjadikan jaminan pihak luar untuk dijadikan jaminan di bank. Jaminan milik pihak ketiga yang mendapat persetujuan akan dijadikan jaminan sampai fasilitas kredit yang dinikmati debitur ini selesai. Debitur pun bertanggung jawab atas jaminan yang dijaminkan pihak ketiga kepada dirinya dan diserahkan kepada bank