HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN TINGKAT DASAR AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN-LAWANG-MALANG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kinerja penyuluh pertanian dirasakan mulai menurun sejak berlakunya otonomi daerah. Penyuluh pertanian banyak yang beralih fungsi menjadi pejabat struktural atau tetap menjadi penyuluh pertanian tetapi tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Tidak sepenuhnya penyuluh pertanian menyadari tugas pokok dan fungsi yang wajib dilaksanakan, fasilitas kerja minim, inisiatif kurang, karir tidak jelas dan dulungan dari pemerintah tidak optimal sehingga itu sangat mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian. Mencermati keadaan yang terjadi pemerintah pusat mengambil tindakan berupa program revitalisasi penyuluh pertanian yang memberikan semnagat baru bagi para penyuluh. Faktor motivasi yang terbentuk dari sikap yang dapat menggerakkan penyuluh agar terarah untuk mencapai tujuan kerja, sedangkan budaya kerja yang akan membentuk kebiasaan pegawai ditempat tugas dan menjadi sikap yang tercermin dalam perilaku. Penelitian ini ingin membuktikan apakah ada pengaruh motivasi kerja dan budaya kerja terhadap kinerja penyuluh pertanian dan berapa besar pengaruh kontribusi terhadap kinerja penyuluh pertanian. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui metode kuesioner terhadap 100 responden yang merupakan penyuluh pertanian tingkat dasar ahli di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) dengan menggunakan metode Cluster Stratified Random Sampling untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variabel. Untuk menguji dugaan sementara atau hipotesis dalam penelitian ini digunakan tekhnik analisis yaitu Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan melalui program AMOS. Sebelum melakukan analisis data, proses yang terlebih dahulu dilakukan adalah tansformasi data ordinal menjadi data interval kemudian dilanjutkan dengan uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis data diperoleh hasil bahwa variabel motivasi kerja dan budaya kerja berpengaurh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluh pertanian. Pengujian hipotesis dengan menganalisis nilai Critical Ratio (CR) > 1,96 dan nila Probability (P) < 0,05 bahwa dua variabel tersebut secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Kemudian melalui uji pengaruh diketahui bahwa pengaruh langsung motivasi kerja sebesar 0,124 (1,54%) sedangkan pengaruh langsung budaya kerja sebesar 0,831 (69,06%) terhadap kinerja penyuluh pertanian tingkat dasar ahli di Balai Besar Pelatihan Pertanian