HUBNGAN ANTARA PERAN AFEKTIF KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI POSYANDU RW 8 KELURAHAN BANYU URIP KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA

Perkembangan anak yang harus dicapai adalah motorik kasar, pada anak usia 2-3 tahun seharusnya bisa jalan naik tangga sendiri, menendang bola kecil. Studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan tes KPSP pada 10 anak usia 2-3 tahun didapatkan 6 anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara peran afektif keluarga dengan perkembangan anak usia 2-3 tahun di Posyandu RW 8 Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan Surabaya. Penelitian ini bersifat analitik observational dengan pendekatan cross- sectional. Populasinya adalah seluruh ibu dan anak usia 2-3 tahun sebesar 38 responden, besar sampel sebanyak 35 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel independen adalah peran afektif keluarga dan variabel dependen adalah perkembangan motorik kasar pada anak usia 2-3 tahun. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan KPSP kemudian diolah menggunakan uji statistik Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden hampir setengahnya (45,7%) dengan peran afektif keluarga kurang dan sebagian besar (68,8%) mempunyai perkembangan motorik kasar meragukan. Hasil uji statistik didapatkan P (0,000) < α (0.05) maka H0 ditolak artinya ada hubungan antara peran afektif keluarga dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 2-3 tahun. Simpulan penelitian ini semakin kurang peran afektif keluarga yang diberikan pada anak maka semakin menyimpang perkembangan motorik kasar. Tenaga kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan tentang peran afektif keluarga pada saat kegiatan posyandu