NILAI-NILAI KARAKTER DAN KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT ISTANA SIAK UNTUK ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS V SD

Derasnya arus globalisasi saat ini menghawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal akan mulai terkikis sedikit demi sedikit bahkan punah dan tidak lagi dikenal oleh generasi kita selanjutnya. Budaya asing yang kini kian mewabah dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal yang sarat makna. Agar eksistensi budaya lokal tetap kukuh, maka diperlukan pemertahanan budaya lokal tersebut. Masuknya cerita rakyat yang merupakan bagian dari cerita lisan pada pembelajaran sekolah dasar, selain membawa misi pelestarian juga pengembangan. Pembelajaran sastra melalui cerita rakyat merupakan salah satu alternatif yang dapat dijadikan bahan ajar dan membantu untuk mengenal kearifan lokal budaya setempat. Kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah tentu memiliki nilai-nilai positif bagi perkembangan karakter anak dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah, cerita rakyat dapat pula mengenalkan budaya nusantara kepada siswa di mana siswa dapat mengambil petuah dan tunjuk ajar dari cerita rakyat tersebut sebagai salah satu muatan pendidikan karakter. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat tentang keadaan dan gejala yang terjadi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu sumber primer, dan sumber sekunder. Selanjutnya teknik pengumpulan data lebih banyak dilakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai karakter dan kearifan lokal dalam cerita rakyat Istana Siak dan nilai-nilai ini bisa dimasukkan sebagai salah satu alternatif bahan dan materi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah dasar. ;--- The rapid current of globalization is worrying the culture of the nation, especially the local culture will begin to erode gradually even extinct and is no longer known by our next generation. Foreign culture is now increasingly prevalent and began to erode the existence of a meaningful local culture. In order for the existence of local culture to remain firm, it is necessary to preserve the local culture. The inclusion of folklore that is part of the oral story on elementary school learning, in addition to carrying the mission of preservation also development. Learning literature through folklore is one alternative that can be used as teaching materials and help to recognize local wisdom of local culture. Local wisdom owned by each region certainly has positive values for the development of children's character and foster the love of the local culture, folklore can also introduce the culture of the archipelago to students where students can take advice and teaching point of the folklore as one character education content. This research method uses qualitative with descriptive design, that is research which gives a careful description about the condition and the symptoms that happened. Data were collected from various sources, namely primary sources, and secondary sources. Furthermore, more data collection techniques conducted interviews and documentation. The results show that there are values of character and local wisdom in Siak Palace folklore and these values can be included as an alternative material and learning materials of Indonesian language and literature in ementary schools