POLA KOMUNIKASI PEMIMPIN MASYARAKAT ADAT SUNDA WIWITAN : studi deskriptif kualitatif pada masyarakat adat kampung cirendeu Cimahi.

Penelitian ini berfokus pada proses komunikasi dari pemimpin adat kepada masyarakatnya selama ini, dalam melestarikan ajaran-ajaran serta budaya dari para leluhurnya. Penelitian dilakukan di lingkungan Masyarakat Adat Kampung Cirendeu Cimahi. Penelitian ini menggunakan teori proses komunikasi dari Onong Uchjana Effendy dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Informan utama ialah Ais Pangampih, salah satu wakil Sesepuh yaitu Abah Widi. Sedangkan informan pendukung berasal dari beberapa golongan pemuda atau Nonoman, dan seorang golongan tua. Sumber data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa dapat diketahui pola komunikasi yang dibangun oleh Sesepuh dalam berkomunikasi dengan masyarakatnya selama ini. Adapun proses komunikasi yang didapat ialah bahwa Sesepuh berkomunikasi dengan masyarakat dengan komunikasi verbal, non-verbal, dan menggunakan media, yaitu simbol-simbol adat yang ada di Cirendeu. Pemimpin biasanya menyampaikan pesan lewat Surasa, yang merupakan kegiatan diskusi rutin setiap dua minggu sekali, juga di acara 1 Sura yang berlangsung setahun sekali. Pemimpin serta kedua sadar bahwa dirinya ialah seorang tokoh, yang mengharuskan ia untuk selalu memberi contoh yang baik, dalam ucapan maupun tingkah laku;--- This study, focuses on the communication process of the leader, to the community so far in continuing the elder’s culture and theories. This research was conducted in indigenous community of Kampung Adat Cirendeu Cimahi’s domain. This research uses communication process theory from Onong Uchjana Effendy with qualitative descriptive approach. The main informant is Ais Pangampih, one of the Sesepuh’s representative, Abah Widi. Meanwhile, the proponent informant is from youth group or Nonoman, and one from the older group. Sources of data obtained from interviews, observations, and documentation. The results of this study will form the leader’s communication patterns to the community so far. About the communication process, Sesepuh communicate with verbally, non-verbal, and mediated communication, using the traditional symbols around Cirendeu. Leader, usually inform the message in Surasa, a routine discussion, twice in a month, also in 1 Sura, a once in a year event. Leader realize that he was public figure, which make him should giving the right model, in verbally, also behavior