PARTISIPASI LAKI-LAKI DALAM PROGRAM POSYANDU AYAH PEDULI (Studi pada Posyandu Delima Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang)

Program Posyandu Ayah Peduli merupakan salah satu program yang dibuat untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang gender. Jika selama ini tugas yang berkaitan dengan mengurus anak selalu diindentikkan dengan peran seorang istri, maka dalam program Posyandu Ayah Peduli peran tersebut dapat dijalankan oleh laki-laki atau ayah. Dengan adanya partisipasi laki-laki dalam kegiatan posyandu, maka akan mengubah pola pikir suami untuk lebih memahami tugas seorang istri dan mengubahnya menjadi sosok ayah yang lebih peduli dengan kesehatan anak. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berjenis deskriptif. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Teknik analisa data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji validitas data menggunakan triangulasi waktu dan penggunaan bahan referensi. . Bentuk partisipasi laki-laki dalam program posyandu ayah peduli dapat dibedakan menjadi 3 yaitu 1) partisipasi buah pikiran, 2) partisipasi tenaga, 3) partisipasi uang (materi) dan harta benda. Faktor partisipasi laki-laki dalam program Posyandu Ayah Peduli dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari 1) penghargaan, 2) dukungan masyarakat, 3) dukungan sarana, 4) kemampuan organisasi, 5) kebermanfaatan program, 6) dukungan keluarga. Faktor internal yang mempengaruhi yaitu 1) kebiasaan, 2) pengetahuan, 3) kebutuhan. Adanya partisipasi tersebut adalah sebagai bentuk tindakan sosial yang muncul atas pertimbangan dan pilihan sadar akan tujuan dari mengikuti kegiatan Posyandu Delima tersebut yaitu untuk mengetahui tentang perkembangan anak yang selama ini banyak dilupakan oleh ayah dan menyerahkan urusan itu kepada istri. Program Posyandu Ayah Peduli dijadikan sebagai alat bagi para ayah untuk mencapai tujuan tersebu