PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI SEKOLAH PEREMPUAN DI DESA TLEKUNG KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU

Fakta empiris menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia, termasuk di Kota Batu, mengalami ketertinggalan diberbagai bidang pembangunan dan kehidupan. Ketertinggalan perempuan sebagai populasi terbesar dari penduduk dalam berbagai aspek pembangunan sangatlah jelas akan membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi keseluruhan pembangunan, jika tidak diperbaiki.Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu upaya untuk memajukan status perempuan dalam berbagai aspek. Sebagai contoh riil pemberdayaan perempuan yang telah berjalan sejak Agustus 2013 di Desa Tlekung kecamatan Junrejo Kota Batu ialah pemberdayaan perempuan yang berbasis masyarakat melalui sekolah perempuan yang didirikan oleh dua LSM yaitu LSM Suara Perempuan Desa dan LSM Karya Bunda Community yang sama-sama bergerak untuk perempuan. Maka dari itu, penulis tertarik dengan permasalahan pemberdayaan dan perempuan. Dengan demikian penulis merumuskan masalah yaitu proses pemberdayaan perempuan melalui sekolah perempuan, hasil pemberdayaan sekolah perempuan dan kendala dalam pemberdayaan perempuan. Metode penelitian yang digunakan penulis ialah dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yaitu deskriptif.Data diperolehmelalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi.Wawancara dilakukann pada 5 orang yang terdiri dari 2 pendiri dan 3 peserta sekolah perempuan. Observasi dilakukan di Desa Tlekung Kecamatan Junrejo Kota Batu. Dokumentasi diperoleh dari dokumen pribadi dan dokumen sekolah perempuan. Pengambilan subyek penelitian menggunakan purposive sampling dengan menentukan kriteria melalui pertimbangan. Teori yang digunakan ialah teori tindakan sosial dari Max Weber. Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakan individu itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada orang lain. Dalam teori tindakan sosial ini terdapat empat tipe tindakan yaitu a. Tindakan Rasionalitas Instrumental, b. Tindakan Rasional Nilai, c. Tindakan Afektif, D. dan Tindakan Tradisional. Dari keempat tipe tersebut penulis menggunakan Tindakan Rasional Instrumental dalam menganalisis data hasil penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu proses pemberdayaan perempuan melalui sekolah perempuan terdiri dari proses perekrutan peserta sekolah perempuan dan proses pemberdayaan peserta melalui sekolah perempuan yaitu melalui 4 bidang, 1. Ekonomi: Mengikuti pelatihan keterampilan membuat dompet dan tas dari bahan kain perca,Mengikuti bazar pakaian bekas yang diadakan Sekolah Perempuan, Mengikuti pasar ramadhan dengan menjual takjil dan kue yang diadakan Sekolah Perempuan. 2. Bidang Politik: Mengikuti forum diskusi tentang cara memilih pemimpin yang bebas dari KKN (Kolusi Korupsi Nepotisme). 3. Bidang Sosial dan Lingkungan: Mengikuti kegiatan Sekolah Perempuan dalam penyampaian materi tentang bersosialisasi, Mengikuti kegiatan tanam pohon bersama bapak Walikota Batu. 4. Kesehatan: Mengikuti Sekolah dengan materi sistem reproduksi pria dan wanita. Kemudian kendala dari pemberdayaan perempuan melalui sekolah perempuan terdiri dari kendala dalam melakukan perekrutan peserta sekolah perempuan dan kendala dalam menjalankan program sekolah perempuan : kendala waktu dan kendala pendanaan. Kemudian hasil dari pemberdayaan perempuan melalui sekolah perempuan adalah hasil yang diperoleh sekolah perempuan yaitu berupa berdirinya sekolah perempuan, tetap berlanjutnya sekolah perempuan hingga saat ini dan penghargaan-penghargaan yang telah diperoleh. Hasil yang diperoleh peserta sekolah perempuan: Peserta mampu membuat dompet dan diperjualkan kepada orang lain, Peserta mampu membedakan dalam memilih calon pemimpin yang dirasa baik dalam memimpin dan memilih dengan hati nurani tanpa melalui adanya many politik