HUBUNGAN PRODUKSI ANTARA PERUSAHAAN PABRIK GULA KEBON AGUNG DENGAN KOPERASI UNIT DESA KELOMPOK PETANI TEBU DI KABUPATEN MALANG

Hubungan produksi mempunyai potensi yang cukup besar dalam hubungan antara perusahaan dan petani tebu, yang pada nantinya hubungan produksi tersebut dapat menjadi wadah untuk perusahaan Pabrik Gula Kebon Agung Kabupaten Malang dan petani tebu dalam hal industri untuk melancarkan tujuan produksi. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana hubungan produksi yang ada di Pabrik Gula Kebon Agung meliputi sejarah pemikiran koperasi pertanian, hubungan perusahaan dengan petani tebu, sistem bagi hasil, fasilitas-fasilitas perusahaan ke petani tebu, proses pembukaan tebu giling, kendala hubungan produksi dan solusi hubungan produksi dalam industri. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh dengan melalui proses wawancara, observasi dan dokumentasi kepada 8 orang subyek penelitian yang dipilih dengan metode purposive sampling. 8 orang tersebut adalah karyawan Pabrik Gula Kebon Agung sekaligus menjadi PPL (Pembina Pendamping Lapangan) dan juga kelompok petani tebu. Hubungan produksi itu terjadi ketika keseimbangan antara tujuan dan kepentingan bagi perusahaan dan petani tebu dalam proses produksi barang dan jasa di Pabrik Gula Kebon Agung. Sistem bagi hasil yang sudah disepakati secara bersama dan fasilitas penunjang yang diberikan perusahaan untuk petani tebu menyumbang hubungan produksi yang harmonis serta hubungan saling percaya dalam jangka waktu yang lama di dalam perindustrian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Teori Pertukaran Sosial yang di gagas oleh George Caspar Homans. Teori pertukaran sosial membahas tentang berbagai proposisi yaitu proposisi sukses menunjukan imbalan hubungan timbal balik dari adanya sistem bagi hasil, proposisi stimulus bahwa dengan kepercayaan dan kerja sama yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama hubungan antara perusahaan dengan petani tebu bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta menyumbang hubungan produksi dalam industri menjadi harmonis. Proposisi nilai yaitu imbalan sistem bagi hasil dan hukuman yaitu berupa denda. Proposisi kelebihan dan kekurangan yaitu kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan. Proposisi agresi pujian yaitu ketika sistem tidak berjalan secara merata. Proposisi rasionalitas yaitu ketika kedua belah pihak mendapatkan keuntungan maka akan menyumbang kesejahteraan bagi sesama