UPAYA KETAHANAN KELUARGA BURUH PEMETIK KOPI DI PTPN XII BLAWAN

Permasalahan dan kerentanan yang terjadi di dalam kehidupan berkeluarga merupakan masalah umum yang sering di alami oleh keluarga. Setiap anggota keluarga buruh pemetik kopi harus pandai-pandai mengatur waktu sedemikian rupa agar semua peran yang disandangnya dapat dilaksanakan dengan seimbang.Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi tiap-tiap anggota keluarga untuk melaksanakan tugasnya dengan seimbang. Sehingga upaya ketahanan keluarga yang dilakukan oleh buruh pemetik kopi di PTPN XII Blawan dalam upaya mencapai hidup yang sejahtera dapat menjadi standar kehidupan dalam berkeluarga. Berdasarkan latar belakangtersebut maka tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya ketahanan keluarga buruh pemetik kopi di PTPN XII Blawan. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metodepenelitian melaluipendekatankualitatifdenganmenggunakanjenispenelitian Deskriptif. Lokasi penelitian berada di Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Blawan yang berlokasi di perbatasan antara kabupaten Bondowoso dan kabupaten Banyuwangi. Teknik penentuan subjek penelitian dengan menggunakan purposive sampling dimana peneliti menentukan kriteria tertentu diantaranya adalah Subjek yang berprofesi sebagai buruh pemetik kopi di PTPN XII Blawan,keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan buruh pemetik kopi di PTPN XII Blawan dan tokoh masyarakat (RT/RW setempat). Pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji validitas data menggunakan triangulasi waktu dan penggunaan referensi. Penelitian ini menggunakan Teori Fungsionalisme Struktural milik Talcott Parson. Asumsi dasar dari Teori Fungsionalisme Struktural, salah satu paham atau prespektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak dapat berfungsi tanpa adanya hubungan dengan bagian yang lainya. Kemudian perubahan yang terjadi pada satu bagian akan menyebabkan ketidakseimbangan dan pada giliranya akan menciptakan perubahan pada bagian lainya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keluarga yang memiliki ketahanan adalah keluarga yang mampu menjalankan fungsi-fungsi keluarga dengan baik. Kuat tidaknya ketahanan keluarga yang dimiliki buruh dapat dilihat dari seberapa kuat pula dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga tersebut. Adaptation, Goal Attainment, Integration dan Latency merupakan kunci untuk menjalakan fungsi-fungsi keluarga