Sistem Jaringan Distribusi Petani Budi Daya Ikan Di Desa Dukuh Tunggal Glagah Kabupaten Lamongan

Budi Daya Ikan adalah pemebesaran bibit/benih (termasuk benih ikan mujaer, vanami dan bandeng pada budi daya perikanan) pada suatu lahan tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian di jual. Distribusi pemasaran petani yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Jaringan sosial sebagai seperangkat hubungan khusus atau spesifik yang terbentuk diantara sekelompok orang yang karakteristik hubungan-hubungan tersebut dapat digunakan untuk menginterpretasi motif-motif perilaku sosial dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Rumusan masalahnya adalah bagaimana system jaringan distribusi budi daya ikan di desa Dukuh Tunggal. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu: dengan mengabarkan atau menjelaskan fenomena sosial yang terjadi dilokasi penelitian. Dengan Teknik penentuan subyek penelitian sebanyak 5 subyek yaitu 4 (orang petani budidaya ikan) dan 1 (orang pedagang). Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah teori Wellman,yaitu studi ikatan-ikatan di kalangan dan diantara para aktor yang tidak “terikat secara memadai dan terajut secara rapat untuk disebut kelompok”. Dan juga teori Granovatter, mengenai “kekuatan dari ikatan-ikatan yang kuat dan lemah”. Granovetter membedakan antara “ikatan-ikatan yang kuat, contohnya hubungan-hubungan di antara orang-orang dan sahabat-sahabat dekatnya dan “ikatan-ikatahn yang lemah” contohnya, hubungan-hubungan di antara orang-orang dan kenalan-kenalan belaka. Kesimpulan dari jaringan sosial pada petani ikan yaitu aktor dalam jaringan sosial pada petani adalah sekelompok orang yang melakukan aktivitas di sawah untuk memperoleh hasil, seperti yang dilakukan oleh Pak Abu, Pak Budi, Pak Zainul, Pak Syaiful, dan Bu Yati. Sementara hubungan yang terjalin antar aktor adalah hubungan pertemanan. Sehingga jaringan sosial pada petani ikan dan pedagang merupakan jaringan kelompok, yaitu sekelompok para petani yang sama – sama melakukan aktivitas di jalanan untuk mendapatkan uang dan mereka saling berinteraksi satu sama lain di jalanan