Tindakan Pengemudi Mobil yang Menabrak Tanpa Memberikan Pertolongan dan Tidak Melapor Polisi Ditinjau Berdasarkan Lintas dan Angkutan Jalan

Tujuan Penulisan jurnal ilmiah ini adalah sebagai suatu syarat untuk kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Surabaya. Tujuan Praktis dari penulisan skripsi ini untuk dapat mengetahui Apakah tindakan DD yang menabrak DA dengan mobil tanpa memberikan pertolongan dan tidak melapor Polisi dapat dipidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Diperoleh kesimpulan sebagai berikut: DD mengemudikan kendaraan bermotor jenis mobil Suzuki Forsa warna biru No.Pol : P-1964-ML, sehingga unsur setiap orang terpenuhi. Kendaraan yang dikemudikan terlibat kecelakaan melibatkan kendaraan lain yaitu sepeda motor merek Honda GL Max, dikendarai DA mengakibatkan luka lecet di punggung, wajah, tangan dan kaki, sehingga unsur kendaraan bermotor yang dikemudian terlibat kecelakaan lalu lintas telah terpenuhi. DD tidak menghentikan kendaraan untuk memberi pertolongan pada korban atau tidak melaporkan kecelakaan lalu lintas kepada Kepolisian, sehingga unsur dengan sengaja termasuk kesengajaan sebagai kepastian, sehingga unsur dengan sengaja tidak memberikan pertolongan atau tidak melaporkan kecelakaan lalu lintas telah terpenuhi. DD melakukan tindak pidana melanggar unsur pasal 312 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, sehingga unsur perbuatan melanggar hukum terpenuhi, pelaku mengemudikan mobil Suzuki Forsa, unsur cakap bertindak dalam hukum, pelaku ketika terjadi kecelakaan tidak menghentikan mobilnya, unsur dengan sengaja telah terpenuhi dan Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa tetap bersifat melawan hukum, sehingga unsur tidak ada alasan pemaaf terpenuhi. Tindakan pelaku tersebut telah memenuhi unsur pertanggungjawaban pidana sehingga dapat dipidana atas kesalahanny