GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

Latar belakang: Intoleransi aktivitas adalah masalah keperawatan utama pada pasien hipertensi yang perlu mendapat prioritas pelayanan. Intoleransi aktivitas berdampak pada kualitas hidup pasien hipertensi, seperti ketidaknyamanan beraktivitas, kelelahan sepanjang waktu, dan imobilisasi. Penyesuaian aktivitas fisik perlu dilakukan guna mencegah dampak buruk terjadi. Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran aktivitas fisik pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Metode penelitian: Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan besar sampel 143 responden. Pengambilan data menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dengan nilai r hitung > 0,361 dan nilai Alpha Chronbach 0,823. Hasil penelitian: Responden paling banyak berusia 41-60 tahun, sebagai ibu rumah tangga, mengalami hipertensi derajat 1, dan menderita hipertensi selama 1-5 tahun. Responden paling banyak memiliki tingkat aktivitas fisik sedang (43,3%). Lebih dari separuh responden memiliki aktivitas kerja sedang (53,1%), hampir separuh responden memiliki aktivitas perjalanan ringan (43,4%), dan paling banyak responden memiliki aktivitas rekreasi sedang (42%). Kesimpulan: Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi perawat untuk meningkatkan motivasi pasien hipertensi untuk tergabung dalam kegiatan prolanis. Perawat juga diharapkan dapat memantau aktivitas fisik pasien hipertensi dalam seminggu terakhir dan memberikan edukasi terkait pentingnya aktivitas fisik agar pasien termotivasi mempertahankan aktivitas fisiknya. Kata kunci: hipertensi, intoleransi aktivitas, aktivitas fisi