IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM GERAKAN AYO SEKOLAH UNTUK MENGURANGI ANAK PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN BOJONEGORO

Kesejahteraan masyarakat menunjukkan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik dengan salah satu caranya menjadikan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak bangsa. Tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak anak usia sekolah yang tidak bersekolah atau putus sekolah. Di Bojonegoro misalnya, menurut informasi dari Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro anak usia 7-18 tahun yang tidak mengeyam bangku sekolah berjumlah 667 anak (SD), 1.103 anak (SMP), dan 2.221 anak (SMA). Sementara itu, angka putus sekolah di sana mencapai 1.330 anak (SD/MI), 3760 anak (SMP/MTs), dan 3042 anak (SMA). Tingkat pendidikan yang masih rendah tersebut menjadikan masalah sosial bagi kabupaten Bojonegoro karena pertumbuhan ekonomi kabupaten Bojonegoro pada tahun 2014 sebesar 6,19% yang menempatkannya pada peringkat nomer 9 di Jawa Timur. Peringkat ekonomi kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 2013 berada pada peringkat 5 se Jawa Timur (BPS, 2015). Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat perekonomian kabupaten bojonegoro mengalami pertumbuhan yang baik akan tetapi tidak ada perubahan pada tingkat pendidikan bagi anak-anak kabupaten Bojonegoro. Melihat realita tersebut, pemerintah Kabupaten Bojonegoro membuat program baru untuk menyelesaikan masalah di atas yaitu “Gerakan Ayo Sekolah”. Gerakan ayo sekolah ini merupakan langkah riil yang ditempuh pemerintah kabupaten Bojonegoro dengan memberikan dana kepada anak-anak usia sekolah, terutama usia 7-18 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi program gerakan ayo sekolah di kabupaten Bojonegoro dan untuk mengetahui bagaimana dampak program gerakan ayo sekolah bagi peningkatan kualitas pendidikan anak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Gerakan Ayo Sekolah di Bojonegoro sudah dijalankan sesuai dengan peraturan pemerintah kabupaten Bojonegoro nomor 8 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan dana alokasi khusus bidang pendidikan baik dari proses mekanisme, syarat pencairan dana, dan teknik penerimaan dana. Program Gerakan Ayo Sekolah hingga saat ini masih belum berdampak mengurangi angka putus sekolah, hal ini dikarenakan program ini masih baru berjalan 1 tahun, sehingga belum berdampak nyata terhadap penurunan angka anak putus sekolah