Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk Menstimulasi Berpikir Kritis.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk: (a) mendeskripsikan tahapan pengembangan model pembelajaran matematika untuk menstimulasi berpikir kritis dan (b) menghasilkan model pembelajaran matematika untuk menstimulasi berpikir kritis yang valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983: 772) sebagai model pengembangan utama, yang dimodifikasi dengan model Dick dan Carey (2005: 3) dan model Kemp (1994: 9). Selanjutnya model pengembangan tersebut dinamakan dengan RRD (Real Research and Development). Uji coba awal melibatkan satu guru matematika dan sembilan siswa yang memiliki kemampuan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Subjek uji operasional yaitu siswa kelas XII IPA dari enam SMA negeri di Kabupaten Pacitan yang berjumlah 141 siswa dan seorang guru dari setiap sekolah (6 orang guru). Data penelitian dikumpulkan melalui tes, angket, observasi, dan wawancara. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan produk berupa model pembelajaran matematika untuk menstimulasi berpikir kritis untuk SMA kelas XII IPA pada materi transformasi geometri. Model pengembangan meliputi lima langkah: (1) pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji pendahuluan, (4) uji operasional, dan (5) diseminasi serta implementasi. Tahapan model pembelajaran matematika untuk menstimulasi berpikir kritis meliputi: (1) memberikan penjelasan sederhana, (2) membangun keterampilan dasar, (3) menyimpulkan, (4) memberikan penjelasan lanjut, dan (5) mengatur strategi dan taktik. Tahapan tersebut dikombinasikan dengan tahapan stimulasi yang berupa: penguatan, penggunaan modul, pengadaan tes, keaktifan siswa, tidak ada hukuman, pengarahan, dan pemberian feed back. Produk yang dihasilkan terdiri dari buku model pembelajaran, buku panduan model pembelajaran, modul pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan tes kemampuan berpikir kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa produk memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Produk memenuhi kriteria kevalidan, yang ditunjukkan dari persentase penilaian ahli mencapai 100% yang termasuk dalam kategori valid. Produk memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian oleh guru dan siswa yang termasuk dalam kategori sangat mudah digunakan. Produk memenuhi kriteria keefektifan berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa yang mencapai KKM melebihi 75%. Selain itu, rata-rata nilai setiap aspek kemampuan berpikir kritis untuk seluruh siswa dari enam sekolah telah mencapai kriteria tinggi. Dengan demikian, produk berupa model pembelajaran yang dikembangkan berkualitas