Pengelolaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK Program Studi Keahlian Tata Boga di Kota Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengelolaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK Program Studi Keahlian Tata Boga di Kota Yogyakarta untuk aspek Perencanaan; mengetahui pengelolaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK Program Studi Keahlian Tata Boga di Kota Yogyakarta untuk aspek Pengorganisasian; mengetahui pengelolaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK Program Studi Keahlian Tata Boga di Kota Yogyakarta untuk aspek Pelaksanaan; dan mengetahui pengelolaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) pada SMK Program Studi Keahlian Tata Boga di Kota Yogyakarta untuk aspek Pengawasan. Semua aspek tersebut dilihat dari siswa, guru internal, dan instruktur. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian ini dilakukan pada SMK Negeri 4 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta dan SMK BOPKRI 2 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah siswa, guru pembimbing internal, dan guru pembimbing eksternal praktek kerja industri. Sampel penelitian adalah siswa berjumlah 185 orang, guru pembimbing internal berjumlah 34 orang, dan guru pembimbing eksternal (instruktur) berjumlah 14 orang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan prakerin termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan siswa sebesar 38,92%, guru pembimbing internal sebesar 38,24%, dan instruktur sebesar 50% tetapi perlunya meningkatkan pembekalan dan sosialisasi prakerin pada SMK program studi keahlian tata boga masuk dalam kategori rendah; (2) pengorganisasian prakerin termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan siswa sebesar 43,78%, guru pembimbing internal sebesar 47,06%, dan instruktur sebesar 42,86% tetapi perlunya meningkatkan penempatan siswa praktek kerja industri pada SMK program studi keahlian tata boga termasuk dalam kategori rendah; (3) pelaksanaan prakerin termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan siswa sebesar 37,84%, guru pembimbing internal sebesar 35,29%, dan instruktur sebesar 50% tetapi perlunya meningkatkan pembinaan prakerin pada SMK program studi keahlian tata boga termasuk dalam kategori rendah; (4) pengawasan prakerin termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan siswa sebesar 41,08%, guru pembimbing internal sebesar 38,24%, dan instruktur sebesar 50% tetapi perlunya meningkatkan analisis hasil prakerin pada SMK program studi keahlian tata boga termasuk dalam kategori rendah. Kata kunci: pengelolaan, praktik kerja industri, program studi keahlian tata boga