Pengembangan Perangkat Pembelajaran Statistika dan Peluang Berbasis RME Berorientasi pada Kemampuan Penalaran Matematis, Komunikasi Matematis dan Interaksi Siswa SMP Kelas VIII.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran statistika dan peluang dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education berorientasi pada kemampuan penalaran matemtatis, komunikasi matematis, dan interaksi siswa SMP kelas VIII yang berupa RPP dan LKS yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Plomp. Tahapan pengembangan yang dilakukan meliputi: (1) fase penelitian awal, (2) fase pengembangan, dan (3) fase penilaian. Uji coba penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII F di SMP Muhammadiyah Wonosobo dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Instrumen penilaian kevalidan berupa lembar validasi. Instrumen penilaian kepraktisan berupa lembar penilaian guru, lembar penilaian siswa dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Instrumen penilaian keefektifan berupa tes kemampuan penalaran matematis, tes komunikasi matematis, dan angket interaksi siswa. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian, skor tes, dan hasil angket menjadi data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari hasil penilaian validator, dengan skor rata-rata penilaian RPP sebesar 92 berada pada kategori valid, dan skor rata-rata penilaian LKS sebesar 95 berada pada kategori valid. Kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari hasil penilaian guru dengan perolehan skor sebanyak 64 berada pada kategori sangat praktis, hasil penilaian siswa dengan perolehan rata-rata skor sebesar 62,35 berada pada kategori praktis, dan rata-rata keterlaksanaan pembelajaran mencapai 95,37%. Keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari hasil tes kemampuan penalaran matematis, serta hasil tes kemampuan komunikasi matematis yang menunjukkan bahwa lebih dari 75% siswa tuntas KKM, dan hasil angket interaksi siswa menunjukkan bahwa interaksi siswa berada pada kategori minimal baik dengan perolehan sebesar 77,42%