Perlakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia Sebagai Informasi Tambahan Dalam Laporan Keuangan PT X Di Sidoarjo

Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, keberadaan suatu badan usaha tidak bisa lepas dari keberadaan sumber daya manusianya. Sukses dan gagalnya dunia usaha dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh peranan sumber daya manusianya. Sumber daya manusia ini seringkali memegang peranan vital dalam suatu badan usaha. Perusahaan juga mengakui bahwa tanpa peranan dari sumber daya manusia maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang dan perusahaan mengakui sumber daya manusianya sebagai asset yang berharga karena memberikan manfaat dimasa mendatang. Adanya kondisi diatas, maka diperlukan perlakuan yang layak terhadap sumber daya manusia dengan cara menyajikan laporan yang mengukur besarnya aktiva sumber daya manusia tersebut, dimana laporan ini dapat dijadikan sebagai pelengkap dari laporan keuangan konvensional. Laporan sumber daya manusia yang disajikan, diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi pemakai laporan keuangan. Namun pada kenyataannya pengeluaran untuk sumber daya manusia ini tidak diakui sebagai aktiva oleh PT "X", tetapi langsung dibebankan pada periode terjadinya dan tidak dimasukkan dalam laporan keuangan sehingga menyebabkan keputusan yang diambil mengalami distorsi. Penyajian sumber daya manusia ini dilakukan dengan cara membebankan semua biaya yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang vital ke dalam akun investasi sumber daya yang termasuk sebagai intangible asset. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dikelompokkan sebagai intial cost, maturing cost, dan operating and maintenance cost. Namun biaya-biaya yang dimasukkan sebagai asset perusahaan hanya initial dan maturing cost karena dianggap dapat memberikan manfaat dimasa depan. Aktiva tersebut akan diamortisasi sebesar masa manfaatnya yaitu sampai dengan masa pensiunnya. Penerapan akuntansi sumber daya manusia ini tidak semua badan usaha memerlukannya. Hanya diperlukan oleh badan usaha yang menganggap sumber daya manusia sebagai aset yang utama dan benar-benar vital. PT "X" merupakan badan usaha yang bergerak di bidang farmasi yang memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan inovasi dan penelitian untuk perkembangan produknya. Hal ini menyebabkan peranan apoteker bagian R&D dan quality control menjadi sangat penting dan vital. Sehingga penerapan akuntansi sumber daya manusia perlu dilaksanakan oleh PT "X"