Analisa Dan Perbaikan Tingkat Produktivitas Industri Pengasahan Batu Di UD. Cahaya

lstilah produktivitas semakin sering dibicarakan orang di Indonesia. Namun banyak pihak yang belum memahaminya. Bahkan masih sedikit perusahaan yang memberikan perhatiannya, hal ini dapat diketahui dari minimnya perusahaan yang Ielah melakukan pengukuran produktivitas. UD Cahaya merupakan salah satu perusahaan yang belum mengadakan pengukuran produktivitas karena pihak manajemen belum mengetahui bagaimana cara mengukur produktivitas dan apa manfaat yang diperoleh dari pengukuran tersebut. Dengan pengukuran produktivitas perusahaan dapat mengetahui tingkat produktivitas yang dicapai, kemudian melakukan evaluasi untuk menilai unjuk kerja perusahaan dan akan diketahui faktor-faktor apa yang menyebabkan turunnya produktivitas sehingga faktor-faktor tersebut harus diperbaiki atau faktor-faktor apa yang harus dipertahankan/ditingkatkan karena memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Sehingga dari hasil evaluasi tersebut dapat direncanakan usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas. Dalam penelitian tugas akhir ini, dilakukan terhadap 8 periode. Dari hasil pengukuran produktivitas dapat diketahui terjadinya fluktuasi pada indeks produktivitas total maupun parsial. Produktivitas total perusahaan cenderung menurun pada periode 7 dan 8, dan terendah dicapai pada periode 8 dengan indeks produktivitas sebesar 103,89% yang disebabkan penurunan nilai penjualan bersih dan peningkatan input yang terutama adalah besarnya biaya tenaga kerja langsung. lndeks produktivitas total tertinggi dicapai pada periode 6 sebesar 145,90%. Produktivitas parsial yang terbaik adalah bagian modal dan produktivitas parsial yang terjelek yaitu tenaga kerja langsung karena besarnya biaya untuk kerja lembur pada departemen produksi yang belum dapat menyelesaikan target produksi harian. Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan produktivitas UD Cahaya adalah meningkatkan output dan menurunkan input. Peningkatan output dengan meningkatkan nilai penjualan produk, tetapi sulit dilakukan karena sangat tergantung pada permintaan, dan adanya krisis moneter yang merupakan faktor esktern. Penurunan input yang berupa biaya tenaga kerja langsung dilakukan dengan merancang jadwal waktu masuk kerja yang berbeda untuk tiap departemen. Hal ini juga dapat menghemat biaya. Hasil perbaikan sete1ah implementasi pada periode di dapat indeks produktivitas total sebesar 118,79%