Pemanfaatan energi angin pembangkit listrik

Sehubungan dengan perkembangan teknologi dewasa ini, secara tidak langsung pula mengakibatkan kebutuhan akan sumber energi juga mengalami kenaikan. Khususnya sumber energi listrik yang nampak nyata mengalami kenaikan permintaan. Dari waktu ke waktu permintaan akan sumber energi yang satu ini tidak pemah surut bahkan cenderung mengalami peningkatan. Sayangnya, pusat- pusat pembangkit energi listrik yang ada belum mampu untuk memenuhi permintaan tersebut secara maksimal. Disamping itu, biaya yang diperlukan untuk melakukan proses ini juga tidak sedikit. Dari kondisi tersebut, penulis akan menjelaskan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yaitu dengan memanfaatkan energi angin dengan bantuan alat kincir angin untuk pembangkit listrik. Melalui studi kepustakaan akan dijelaskan perhitungan efisiensi prototype kincir angin. Baling - Baling dirancang oleh Harry Sosrohadisewojo dan Harijono Djojodiharjo yang telah diuji secara eksperimen di daerah Cipatujah (Pantai Selatan Jawa Barat) pada tahun 1980 pada berbagai kecepatan angin. Hubungan antara kecepatan angin dan efisiensi dihitung dengan koefisien korelasi product momen yang diperoleh r = -0,72. Uji statistik pada a= 5 % menunjukkan bahwa korelasi tersebut sisrnifikan sehingga dapat dikatakan bila kecepatan angin bertambah maka efisiensi berkurang dan sebaliknya