Pengendalian Kualitas di Perusahaan Plastik Harapan Sejati

Dewasa ini banyak sekali terdapat perusahaan sehingga persaingan di antara perusahaan semakin ketat. Supaya dapat bertahan, maka perusahaan dituntut untuk membuat produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Menyadari akan pentingnya kualitas dari produk yang dihasilkan dalam proses produksi, maka perusahaan plastik Harapan Sejati memerlukan kegiatan pengendalian kualitas yang baik sehingga perusahaan ini bisa mendapatkan gambaran mengenai kualitas dari produk yang dihasilkan dan melakukan analisa untuk mengetahui faktor faktor penyebab cacat produksi. Metode yang dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, yaitu peta kontrol R dan x untuk jenis cacat variabel dan peta kontrol p untuk jenis cacat atribut, dari diagram Pareto bisa diketahui jenis cacat yang paling dominan yang dapat mempengaruhi kualitas produksi, kemudian dilakukan analisa varian yang terdiri dari dua metode, yang pertama adalah nested design untuk menguji apakah ada perbedaan mean karakteristik mutu antar shift dan untuk menguji apakah ada perbedaan mean karakteristik mutu antar mesin/operator yang tersarang dalam shift (pengujian ini di1akukan pada jenis cacat variabel dalam hal ini ketebalan dan keuletan), dan yang kedua adalah rancangan acak lengkap untuk menguji apakah ada perbedaan proporsi cacat yang dihasilkan antar shift (pengujian ini dilakukan pada jenis cacat atribut dalam hal ini kekuatan las dan ketepatan plong). Dari diagram Ishikawa bisa diketahui faktor-faktor penyebab cacat. Perusahaan Plastik Harapan Sejati merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi plastik jenis PP, PE dan HDPE (kantong plastik). Produk kantong plastik dengan ukuran 0.1*15*30 inilah yang akan diteliti karena produk ini memberikan kontribusi keuntungan yang paling besar dibandingkan produk plastik yang lain dan pada waktu dilaksanakan penelitian hanya jenis kantong plastik ini yang diproduksi. Sedangkan karakteristik mutu yang diteliti dari produk kantong plastik terdiri dari cacat variabel (ketebalan dan keuletan) dan cacat atribut (kekuatan las dan ketepatan plong). Jadi untuk dapat menekan jumlah produk cacat, maka perusahaan harus melakukan tindakan-tindakan antara lain melakukan pengawasan yang lebih ketat dan rutin pada saat proses produksi berlangsung, selain itu juga melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap mesin-mesin dan peralatan