STUDI PENGGUNAAN ASAM TRANEKSAMAT PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Latar Belakang :Benign ProstateHyperplasia (BPH)atau disebut pembesaran kelenjar prostat merupakan salah satu masalah genitouriari yang prevalensi dan insidennya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penatalaksanaan terapi BPH meliputi watchfull waiting, terapi medikametosa, serta tindakan bedah. Asam traneksamat merupakan antifibrinolitik yang digunakan pada perdarahan yang abnormal dimana terjadi hiperfibrinolisis lokal seperti perdarahan paru, epistaksis, perdarahan vagina, perdarahan ginjal dan perdarahan selama atau setelah operasi prostat. Tujuan : Penelitian dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan asam traneksamat pada pasien Benign Prostate Hyperplasia (BPH) di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo. Metode : Penelitian ini bersifat observasional retrospektif pada pasien Benign Prostate Hyperplasia (BPH) di RSUD Sidoarjo periode 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Desember 2016. Kesimpulan : Pola penggunaan asam traneksamat yang tunggal sebanyak 46 pasien (96%) dan kombinasi sebanyak 2 pasien (4%). Pola penggunaan terapi tunggal dengan persentase tertinggi yaitu asam traneksamat (3x500mg/IV) sebanyak 42 pasien (91%). Pola penggunaan terapi kombinasi asam traneksamat dengan vitamin K (3x10mg/IV)sejumlah 2 pasien (100%). Pola penggunaan switch asam traneksamat (3x500mg/IV) ke asam traneksamat (3x500mg/PO) sejumlah 4 pasien (57%).Dapat disimpulkan pola terapi penggunaan asam traneksamat pada pasien BPH di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo sesuai dengan beberapa studi literatur