HUBUNGAN KOPING RELIGIUS TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

Pencapain baik kualitas hidup lansia agar memiliki tujuan, harapan dan kepedulian selama hidupnya. Lansia dengan koping religius positif dapat menerima keadaan dirinya dan hidupnya bermakna. Sebanyak 16 (40%) dari 40 lansia yang tinggal di panti, mengalami koping religius negatif merasa gelisah dan tidak mendapat ketenangan batin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan koping religius terhadap kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Werdha. Menggunakan metode Cross-Sectional dengan total sampling jumlah responden sebanyak 40 responden, pengumpulan data menggunakan RCOPE Brief dan WHOQOL BREF. Hasil uji Chi Square diambil keputusan p = 0,000 tingkat kemaknaan α < 0,05 sehingga H1 diterima berati ada hubungan koping religius dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Werdha. Nilai r = 0,537 korelasi mengarah positif berkekuatan sedang, menunjukkan semakin positif koping religius semakin baik juga kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Werdha. Koping religius positif yang dimiliki lansia terutama yang tinggal di Panti Werdha berpengaruh terhadap kualitas hidupnya hal tersebut dipengaruhi oleh aspek psikologis (yaitu dzikir dan Sholawat) dan hubungan sosial (misal mengikuti pengajian). Lansia yang kualitas hidupnya buruk dan koping religius negatif diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan terapi koping religius pada lansia agar lansia mengalami koping religius positif dan memiliki kualitas hidup baik. Kata Kunci : Koping Religius, Kualitas Hidup, Lansi