Perlindungan Hukum Terhadap Identitas Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum (Studi Kasus Putusan Nomor 188 K/Pid.Sus/2014)

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Identitas Anak Anak adalah suatu tunas potensi generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri-ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang, ikut berpartisipasi, serta berhak atas kebebasan bergerak dan berekspresi serta perlindungan dari tindak kekerasan dan perlakuan deskriminatif. Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui, memahami, dan memperoleh jawaban yang jelas mengenai mengapa identitas anak yang berkonflik dengan hukum harus dilindungi dan bagaimana perlindungan hukum terhadap identitas anak yang berkonflik dengan hukum. Dari tujuan penelitian tersebut ini memberikan manfaat penelitian diantaranya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan perbuatan tindak pidana yang wajib diberikan perlindungan hukum terhadap hak-haknya. Metode penelitian hukum dilakukan dengan metode yuridis normatif, hasil penelitian ini membahas mengenai hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum dalam Putusan Mahkamah Agung mengenai identitas para terdakwa tersebut yang yang wajib dirahasiakan dan tidak boleh dipublikasikan melalui media baik media cetak ataupun media elektronik dan berhak mendapatkan perlindungan hukum sesuai Undang-Undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Dari hasil penelitian penulis berkesimpulan bahwa penegakan hukum yang diberikan terhadap anak belum efektif, terlihat dari penanganan perkara anak kurang diperhatikan kepentingan anak dan tidak sepenuhnya memberikan hak-hak anak yang berkonflik dengan hukum salah satunya hak untuk mendapatkan perlindungan hukum terhadap penghindaran dari publikasi atas identitasnya dari media cetak ataupun media elektronik. Dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran yaitu dalam proses penegakan hukum yang dilakukan untuk lebih memperhatikan lagi dalam penulisan putusan pengadilan yang dipublikasikan melalui media, agar tidak menuliskan identitas anak pelaku tindak pidana. Maka dari itu identitas anak dan identitas keluarganya wajib dirahasiakan dan tidak boleh dipublikasikan melalui media cetak ataupun media elektronik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku