Manajemen Wakaf di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya

Skripsi ini mengkaji tentang “Manajemen Wakaf di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. Wakaf merupakan salah satu syariah yang ada di dalam Islam yang tidak terhalagi oleh keadaan apapun bahkan bisa di manfaatkan oleh seuruh orang di dalam seluruh kebaikan. Maka dari itu, segala hal yang berkaitan dengan wakaf telah diatur dalam perundang-undangan di Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah mencari tahu bagaimana manajemen wakaf di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan di PDM Surabaya, serta apa saja permasalahan yang sering terjadi dalam manajemen wakaf tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. Adapun untuk pengumpulan data yang diperoleh di lapangan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisa yang digunakan adalah undang-undang yang mengatur tentang perwakafan di Indonesia dan hukum fiqih Islam. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Ada dua hal yang menjadi permasalah pokok yang dibahas yang pertama, bagaimana manajemen wakaf yang diterapkan di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya? Yang kedua, apa permasalahan yang terjadi dalam manajemen wakaf di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya? Maka di temukanlah hasilnya bahwasanya; 1) Manajemen dan pelaksanaan pengelolaan wakaf di Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya sudah sesuai dengan hukum fikih dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 2) Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan wakaf dikarenakan kurangnya pengetahuan di daerah-daerah tentang hukum pertanahan di Indonesia dan peruntukan wakaf yang terlalu kaku, sehingga membatasi ruang gerak pengembangan aset wakaf yang diterima oleh Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Muhammadiyah selaku nadzir wakaf