MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DINIYAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGA DI MADIN AL-MUNAWWAROH SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

Imroatus Sholikhah, 2018. Manajemen Kepala Madrasah Diniyah Dalam Mengembangkan Lembaga di Madin Al-Munawwaroh Sugihwaras, Jurusan Tarbiyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dosen Pembimbing Skripsi : Imam Fauji, Lc., M.Pd. Kata kunci: Manajemen Pendidikan, Mengembangkan Lembaga Madrasah diniyah sebagai lembaga nonformal dalam menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam, unsur-unsurnya tidak seperti sekolah-sekolah formal. Namun pada intinya madrasah diniyah tetap menggunakan sistem yang hampir sama dengan sekolah formal mulai dari kompetensi pendidik, kurikulum, sistem administrasi dan hubungan masyarakat. Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam sudah seharusnya menata manajemennya secara modern dan professional. Dalam mengembangkan lembaga, kepala madrasah diniyah mempunyai posisi yang utama sebagai penggagas, perencana, pelaksana, pengawas dan pengontrol setiap kebijakan yang dibuat sehingga menjadikan Madin Al-Munawaroh dapat berkembang dan menjadi besar. Sehingga peneliti mengangkat judul Manajemen Kepala Madrasah Diniyah Dalam Mengembangkan Lembaga di Madin Al-Munawwaroh Sugihwaras dengan tujuan untuk: mendeskripsikan manajemen kepala madrasah diniyah dalam mengembangkan lembaga, mengetahui kendala yang dihadapi oleh kepala madrasah diniyah dan mengetahui solusi yang diusahakan oleh kepala madrasah diniyah. Untuk mencapai tujuan diatas, maka peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan langkah: Reduksi data, Display data dan pengambilan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kepala madrasah diniyah dalam mengembangkan lembaga di Madin Al-Munawwaroh Sugihwaras Candi Sidoarjo terlaksana dengan baik, yaitu melakukan planning, organization, actuating, dan controlling serta evaluasi, semua itu dilakukan dengan musyawarah/rapat antara kepala madrasah, guru dan komite. Pengambil keputusan adalah kepala madrasah. Dibuktikan dengan administrasi yang memadai, pengelolaan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar yang baik, peningkatan mutu Sumber Daya Manusia, sarana prasarana yang memadai, peran serta masyarakat dan dukungan pemerintah yang baik. Kendala yang dihadapi oleh kepala madrasah diniyah adalah Guru yang masih menyelesaikan program pendidikannya, pengaruh teknologi (HP android, internet, televisi) kepada peserta didik, peserta didik yang tidak bisa aktif belajar dikarenakan tugas-tugas sekolah formal, pendanaan yang kurang memadai. Solusi yang diambil oleh kepala madrasah diniyah adalah menyesuaikan jadwal dan tugas guru dengan tugas dalam menyelesaikan program pendidikannya, memberi masukan dan nasehat pada guru agar memberi wawasan kepada peserta didik, meningkatkan minat anak didik untuk tetap belajar dengan cara proses belajar mengajar yang menyenangkan, membagi alokasi dana yang didapat agar kebutuhan dana terpenuhi