Syarat Poligami (Studi Analisis Antara Undang-Undang Pernikahan No.1 Tahun 1974 dan Fiqih Islam).

Allah Ta’ala telah mensyari’atkan pernikahan dengan berbagai macam hukumnya, ditinjau dari segi kebutuhannya. Seperti, melangsungkan keturunan, menjaga kehormatan diri dan mendapatkan ketenangan dan kebahagian. Namun, adakalanya dengan mempunyai istri satu, tujuan-tujuan tersebut tidak tercapai. Bisa jadi istrinya mandul, atau dengan istri satu tidak mampu menjaga kehormatan dirinya, atau juga tidak mendpatkan kebahagian seperti yang dicita-citakanya, maka Allah Ta’la mensyari’atkan poligami, sebagai rahmat bagi para hamba-Nya. Masalah poligami sendiri merupakan masalah yang sering diperdebatkan, dan menjadi masalah untuk dijadikan alat menyerang islam, disisi lain Pemerintahan Indonesia berdiri pada jalan tersebut. Dengan mensyaratkan bagi siapa saja yang hendak berpoligami untuk memenuhi syarat yang sangat sulit. Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian ini peneliti mempelajari dan menganalisis hukum tentang poligami. Dengan cara menbandingkan antara undang-undang Negara dan Fiqih Islam. Adapun hasil yang didapat dalam penelitian ini, menerangkan bahwa pada hakikatnya pemerintahan Indonesia melarang untuk berpoligami, tercermin dari syarat-syarat yang diminta. Sedangkan dalam Fiqh Islam poligami diperbolehkan, dengan syarat adil