STUDI PERBANDINGAN ANTARA PENDAPAT YANG MEMPERBOLEHKAN DAN MELARANG MENIKAHI WANITA HAMIL KARENA ZINA

Islam telah membuka lebar-lebar pintu pernikahan dan menutup serapat-rapatnya pintu zina. Karena zina merupakan perbuatan yang haram dan merupakan salah satu dosa besar, maka islam melarang dengan larangan yang keras. Tapi, dewasa ini semakin marak terjadinya perzinaan terutama di kalangan remaja di Indonesia, terutama di kota-kota Besar. Hal ini berdasarkan dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga baik resmi maupun swasta. Para ulama berbeda pendapat mengenai masalah pernikahan wanita hamil karena zina, baik dari kalangan ulama klasik maupun ulama kontemporer. Ada yang memperbolehkan dan ada juga yang melarang. Baik dengan syarat, maupun tanpa syarat. Sedangkan menurut hukum yang berlaku di Indonesia, tidak didapati hal mengenai ini dalam Undang-Undang maupun KUHP, tapi terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam. Dalam skripsi ini menjelaskan bagaimana perbandingan antara pendapat yang memperbolehkan dan melarang pernikahan dengan wanita hamil karena zina, beserta siapa saja ulama yang memperbolehkan dan melarangnya. Juga dalam pembahasan dipaparkan bagimana hukum menikahi wanita yang hamil karena zina di Indonesia, khususnya yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan hasil pembahasan dalam skripsi ini bahwasanya pendapat yang dinilai benar adalah tidak bolehnya menikahi wanita hamil karena zina jika bukan yang menzinainya sampai melahirkan dan dengan syarat si wanita sudah bertaubat. Adapun bila yang menikahinya adalah yang menzinainya maka diperbolehkan menikah sebelum melahirkan dengan syarat taubat bagi keduanya. Adapun di Indonesia, Kompilasi Hukum Islam hanya mengatur pernikahan wanita hamil dengan yang menzinainya saja