INVESTIGASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN E-HEALTH STUDI KASUS WILAYAH PEDESAAN DI INDONESIA

E-health digunakan sebagai pendukung teknologi informasi untuk memaksimalkan tugas dan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Namun, pihak manajemen di rumah sakit kesulitan untuk menerapkan teknologi E-health, karena masih ada praktisi kesehatan (seperti dokter dan perawat) yang kesulitan berinteraksi dengan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor signifikan yang mempengaruhi penerimaan e-health. Sebuah model akan diuji untuk menganalisis masalah dari penerapan e-health. Method: Metode Penelitian Quantitative akan dilakukan pada penelitian ini. Dengan melakukan survey pada 150 responden praktisi kesehatan di Rumah Sakit Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Metode Random Sampling akan dilakukan kepada dokter, perawat, petugas rekam medis, dan bidan. Sedangkan, pengujian model akan dilakukan dengan teknik analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil Penelitian menunjukan bahwa faktor computer self-eficacy yang paling kuat (signifikan p < 0.05) mempengaruhi pendapat pengguna tentang kemudahan penggunaan dan manfaat e-health. Di ikuti compatibility, Facilitating condition, system quality, information quality, service quality, complexity dan adaptability. Manajemen rumah sakit perlu melakukan kerja sama sebagai upaya sosialisasi kepada praktisi medis untuk menerapkan e-health di rumah sakit. Dengan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, dukungan IT, dan sumber daya di harapkan dapat membantu menerapkan e-health di daerah pedesaan. Temuan pada penelitian ini dapat menjadi keputusan dalam mengambil langkah penerapan e-health ke depan. Demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di daerah pedesaan