Wamana Harun

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa bakti kehadapan Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Salah satunya yaitu dengan lantunan musik dan nyanyian. Hal ini merupakan salah satu cara yang paling hikmat dan nikmat untuk menunjukkan rasa puja akan kekuasaan Tuhan dalam manivestasinya sebagai para dewa. Berdasar dari hal tersebut menjadikan terbentuknya suatu karya komposisi musik Wamana Harun, yang terinspirasi dari pemujaan melalui musik dengan menjadikan kisah Wamana Awatara sebagai landasan dalam berkomposisi.Kisah dari Wamana Awatara dirasa sangat menarik dan mengantarkan pesan-pesan yang sangat mendidik bagi mental manusia di era milenium ini. Kisah dari Wamana Awatara juga memberikan rangkaian dasar sebagai konsep musik yang menjadi batasan dan acuan dalam alunan komposisi. Adapun konsep dari karya ini yaitu triwikrama dan napak tri buana. Triwikrama sebagai acuan dalam bermusik guna mengungkap spirit moderenisasi dari komposisidan napak tri buana menjadi batasan dalam bagianbagian musik yang dibagi menjadi tiga dengan penuansaan dari masing-masing buanadalam kisah. Dalam realisasi karya musik ini, dipilih Gamelan Semar Pegulingan dengan tambahan beberapa instrumen pendukung untuk mewujudkan ide dan konsep menjadi karya musik yang aktual. Dipilihnya gamelan ini, karena dirasa mampu mewakili isi hati dan inspirasi menjadi musik puja yang hikmat sesuai dengan bawaan dari karakter Gamelan Semar Pegulingan. Pembentukan komposisi musik dalam karya ini banyak mengolah unsur-unsur musik seperti melodi, tempo, ritme, dinamika, harmoni dan timbre agar sesuai dengan acuan konsep. Semua hal tersebut ditata secara proposional agar terjadi keharmonisan dalam musik tanpa ada penganak tirian dalam unsur. Karya musik Wamana Harun ini sudah dipentaskan pada pergelaran tugas akhir (TA) bertempat di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar. Kata Kunci : Komposisi musik puja, Konsep acuan dan batasan, spirit moderenisasi dalam unsurunsur musik