Mitos Tumpek Wayang Sebagai Landasan Penciptaan Karya Seni Lukis Surealisme

Mitos tumpek wayang sangat menarik diangkat menjadi objek penelitian penciptaan karya seni lukis dengan judul “Mitos Tumpek Wayang Sebagai Landasan Penciptaan Karya Seni Lukis Surealisme”. Untuk mengetahui mitos cerita tumpek wayang atau kelahiran Dewa Rare Kumara dan Kumari yang menyamai kelahiran Bhatara Kala pada wuku wayang dalam kalender Bali. Wuku wayang merupakan hari keramat bagi masyarakat Bali karena orang yang lahir pada wuku wayang dipercaya terlahir membawa Mala atau kekotoran rohani yang harus diupacarai dengan ruatan sapuh leger. Maka dilakukan langkah-langkah penelitian, penciptaan dan penyajian seni dengan menggunakan pendekatan teori estetika dan psikoanalisis. Pendekatan ini bersifat kualitatif dengan menggunakan data obserpasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil pembahasan : (1) wujud lukisan dari mitos tumpek wayang menampilkan bentuk-bentuk mitos tumpek wayang atau cerita kelahiran Bhatara Kala. (2) teknik yang digunakan ada dua, yaitu teknik plakkatvert dan teknik grattage atau basah. (3) makna dari lukisan mitos tumpek wayang menampilkan makna-makna dari upacara ruatan sapuh leger tersebut. Dalam mewujudkan karya, penulis mengimajinasikan cerita kelahiran Bhatara kala dengan menampilkan tokoh-tokoh Dewa Siwa, Dewi Uma, Bhatara Kala, Ikan-ikan, manusia dan objek pendukung lainnya. Dari konsep tersebut tercipta 6 karya yang berjudul Kama Salah, Kelahiran Bhatara Kala, Pencarian. Bhatara Kala Kroda, Ruatan Sapuh Leger dan Penuh Harapan. Kata Kunci : Mitos Tumpek Wayang. Seni lukis Surealism