HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PERUBAHAN TINGKAT NYERI PASIEN SETELAH OPERASI APENDEKTOMI DI RS UMM PERIODE JANUARI - DESEMBER 2016

Latar Belakang: Nyeri akut akibat insisi operasi apendektomi menyebabkan pasien gelisah dan mungkin nyeri ini yang dapat mempengaruhi tanda-tanda vital. Mobilisasi dini berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan: Mengetahui hubungan mobilisasi dini terhadap perubahan tingkat nyeri pasien setelah operasi apendektomi di Rumah Sakit Muhammadiyah Malang. Metode: Analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional, menggunakan data rekam medis di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang. Teknik pengambilan sampel menggukan total sampling. Untuk mengetahui hubungan antara variabel menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil dan Diskusi: Hasil uji Regresi Logistik menunjukkan signifikansi lebih kecil dari α = 5% (0,000 < 0,05) dan koefisien korelasi 0,70. Hal ini menunjukkan hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan perubahan tingkat nyeri pasien setelah operasi apendektomi dengan nilai korelasi kuat. Pemusatan perhatian pasien, yang sebelumnya berfokus pada nyeri yang dialami, namun saat dilakukan mobilisasi dini, pemusatan perhatian terhadap nyeri dialihkan pada kegiatan yakni mobilisasi dini. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara mobilisasi dini dengan perubahan tingkat nyeri pasien setelah operasi apendektomi Kata Kunci: Mobilisasi Dini, Tingkat Nyeri Pascaoperasi, Apendektomi